Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Mobnas Vietnam, Vinfast Percepat Pembangunan Pabrik di Indonesia
12 Oktober 2023 8:37 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Deputy CEO Vinfast Global Bui Kim Thuy menjelaskan, pembangunan pabrik Vinfast di Indonesia dipercepat.
"Kami bisa percepat hingga 2025, tentunya dengan dukungan pemerintah Indonesia terutama kaitannya dengan insentif investasi," katanya dalam keterangan resmi Kantor Staf Presiden, Rabu (11/10).
Sebelumnya pada akhir September 2023 lalu, Vinfast berencana membangun fasilitas perakitan di Indonesia dengan kapasitas produksi 30-50 ribu unit per tahun. Pabrik tersebut ditargetkan beroperasi pada 2026.
Pembangunan pabrik merupakan bagian dari rencana jangka panjang pabrikan untuk meningkatkan jangkauan global ke pasar potensial, salah satunya Indonesia.
Vinfast telah menetapkan target investasi awal sebesar 1,2 miliar dolar AS (Rp 18,8 triliun). Sekitar 150-200 juta dolar AS atau Rp 2,3-3,1 triliun dialokasikan untuk pembangunan pabrik.
ADVERTISEMENT
Harus sesuai aturan yang berlaku di Indonesia
Menanggapi itu, Moeldoko mengatakan bahwa pemerintah Indonesia terbuka dengan kerja sama dalam hal pengembangan industri kendaraan listrik.
Syaratnya, keputusan investasi harus sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan pemerintah Indonesia. Landasannya mengacu Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 serta Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2022.
"Perlu diperhatikan juga bahwa pemerintah Indonesia dalam kebijakannya memprioritaskan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri). Supaya ke depannya industri-industri mobil listrik yang terbangun di Indonesia bisa berkelanjutan," katanya.
Dengan begitu pengembangan ekosistem industri dari hulu ke hilir bisa tercapai, termasuk dalam pembuatan baterai hingga produksi kendaraan listrik di dalam negeri.
Sementara itu terkait insentif yang akan diberikan berupa relaksasi pajak, penyesuaian TKDN 40 persen hingga 2026, dan relaksasi impor CBU masih dalam peninjauan.
ADVERTISEMENT
"Hadirnya pabrik kendaraan listrik ini juga harus ikut menyejahterakan masyarakat, kita harus bisa sama-sama saling belajar. Pasti akan jadi partner yang baik ke depannya," tutup Moeldoko.