Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
Berbicara soal dunia modifikasi motor tidak akan pernah ada ujungnya. Gaya dan jenis aliran pun beragam jumlahnya, mulai dari modifikasi ringan hingga bergaya ekstrim.
ADVERTISEMENT
Bahkan, ada pemilik sepeda motor yang tak segan mengeluarkan dana besar agar tampilan motornya beda dari yang lain.
Seperti Yamaha Scorpio lansiran 2005 ini contohnya, jika dilihat sekilas, mungkin tidak banyak orang yang tahu bahwa motor ini adalah keluaran pabrikan garpu tala. Hampir semua bagian dari depan hingga belakang tidak ada wujud Yamaha Scorpio sedikitpun.
Menerapkan konsep dan aliran custom ala Cafe Racer, motor ini sukses menarik perhatian di jalanan. Catur Dharma, pemilik Scorpio Cafe Racer ini, mengaku sengaja mengubah tampilan motornya 180 derajat dari wujud asli.
“Alasan utamanya adalah ingin jadi center of attention aja di jalanan, ditambah mau punya motor custom tapi tetap punya kenyamanan saat dipakai riding. Dilirik sama banyak orang, punya kebanggaan tersendiri aja buat gue,” jelas Catur saat ditemui oleh kumparan.
ADVERTISEMENT
Bicara soal konsep, motornya dibangun atas dasar riset dan konsultasi yang jelas dengan mekanik. Ia beralasan tak mau motor kesayangannya salah aliran custom. Si ‘Jagur’, Scorpio Cafe Racer ini dipercayakan untuk digarap oleh BF Custom di Jakarta.
“Menurut gue motor yang mau dibangun, harus punya konsep yang jelas dulu. Intinya harus komunikasi sama yang paham. Karena kalo custom harus punya ciri pembeda, kental sama nuansa seni dan mewakili karakter pemilik,” sambung pria berambut gondrong ini.
Bergaya retro dan beraliran cafe racer, motor ini hampir mengalami perubahan di sasis, tangki, swing arm, shockbreaker, dan setang. Bisa dibilang ubahannya ekstrim, hanya rangka dan mesin saja yang masih utuh. Untuk rangkanya pun hanya bagian depan saja yang dipakai, sisanya merupakan sambungan yang dikustomisasi secara presisi.
ADVERTISEMENT
“Si Jagur hampir semua diubah, cuma mesin saja yang original dan rangka, itupun ada pemotongan di bagian belakangnya,” tambahnya.
Menyoal kubikasi mesin, ia masih mempercayakan dalam keadaan standar bawaan pabrik. Alasannya masuk logika, karena motor ini dipakai untuk bekerja. Lantaran tak mau ada masalah saat di jalan, ia tetap tampil percaya diri dengan mesin standar berkapasitas 223 cc ini.
Terakhir bicara ongkos dan lama modifikasi, Catur menjelaskan bahwa cafe racer adalah salah satu jenis aliran custom yang banyak digemari dan terjangkau. “Gue lupa tepatnya, yang jelas diatas Rp 10 juta, dibawah Rp 15 juta. Kalau lama prosesnya sekitar 1 bulanan,” tutupnya.
Detail part modifikasi:
Tangki: Yamaha LS3
Tabung minyak rem: KTC
Lampu depan: aftermarket
Lampu belakang: aftermarket
Spidometer: Protaper digital
Suspensi depan: Yamaha Byson
Suspensi belakag: Ride it
Velg depan: V-Rossi 4”
Velg belakang: TK 5”
Ban depan: Swallow Classic 400-17
Ban belakang: Swallow Classic 450-17
Disc brake depan: KTC
Disc brake belakang: Kawahara
Knalpot: aftermarket
Karburator: PE-28
ADVERTISEMENT