Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Mudik Bawa Kendaraan Pribadi? Baiknya Berangkat Malam Hari
9 Juni 2017 9:10 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
ADVERTISEMENT
H-10 diprediksi menjadi puncak arus mudik 2017. Anda, yang berencana melakukan perjalanan menggunakan mobil pribadi ada baiknya mulai menentukan keberangkatan.
ADVERTISEMENT
Sebab, mengemudi dalam kondisi puasa menjadi tantangan tersendiri. Apalagi, ada dua hal yang akan mempengaruhi konsentrasi yaitu level oksigen dan air pada tubuh. Namun, menurut Rifat Sungkar pendiri Rifat Drive Labs -- penyedia jasa pelatihan berkendara defensive -- bagi yang ingin mempertahakan puasa, ada baiknya memilih malam hari untuk melakukan perjalanan.
[Baca juga: Honda Minta Pemudik Sepeda Motor `Cari Aman` ]
"Kalau saya selalu menyarankan kalau mau mudik itu malem, kenapa? mengemudi malam hari ada untungnya, yaitu walaupun dalam kondisi berkendara pada kecepatan berapa pun, kita akan lebih aware. (Pada kondisi puasa) Malam hari akan lebih seger dibandingin siang hari," kata dia saat ditemui di kawasan Sudirman beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
Selain kondisi fisik yang lebih bagus, untungnya mengemudi malam hari adalah visibilitas terhadap kendaraan di depan lebih terlihat karena adanya isyarat berupa nyala dari lampu kendaraan.
"Sering tabrakan di luar kota karena enggak tahu kapannya datangnya mobil atau motor, kalau malem akan lebih aware. Karena (pancaran) lampu (membuat visibilitas) jelas dibandingin sama siang hari," imbuh pereli nasional itu. Soal banyak pengendara yang merasa kurang awas ketika mengemudi di malam hari, Rifat menyarankan untuk segera menyelesaikan masalah kesehatan mata.
Meski dia menyarakan pemudik untuk memilih keberangkatan pada malam hari, kondisi fisik selama di perjalanan juga harus diperhatikan dan jangan terlalu dipaksakan.
ADVERTISEMENT
"Dalam posisi nyetir terus (jalanan lancar) tiap tiga jam sekali harus istirahat. Tapi, kalau kondisinya macet boleh empat jam sekali," kata Rifat.
Ia menegaskan, faktor keselamatan harus menjadi prioritas pemudik. Jangan sampai karena mengejar waktu mengabaikan hal tersebut. "Saat mudik biasanya kita ingin cepat sampai, itu pola pikir salah. Sepanjang perjalanan kita harus dalam kondisi enjoy, enggak boleh diuber waktu," dia menambahkan.