Mudik Pakai Motor Jangan Bawa Barang Berlebih, Ini Bahayanya

26 April 2022 9:02 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemudik sepeda motor melintas di jalur selatan di Kawasan Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (30/5/2019). Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
zoom-in-whitePerbesar
Pemudik sepeda motor melintas di jalur selatan di Kawasan Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (30/5/2019). Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perjalanan mudik sudah jelas pasti membawa barang-barang pribadi untuk keperluan selama di kampung halaman, tak terkecuali bagi pemudik yang menggunakan sepeda motor.
ADVERTISEMENT
Namun, tidak sedikit pemudik motor kerap membawa barang-barang dengan kapasitas berlebih atau muatan overload. Padahal, ini sangat berbahaya baik itu bagi pengendara motor itu sendiri maupun pengguna jalan lainnya.
Ketua Bidang Road Safety & Motorsport Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) Victor Assani menjelaskan dengan membawa barang berlebih akan berpengaruh pada beban yang ditanggung motor tersebut.
“Efek yang ditimbulkan adalah kendaraan menjadi lebih berat, sehingga kinerjanya juga berat. Belum lagi masih membawa penumpang seperti istri atau anggota keluarga lainnya. Selain itu yang paling berbahaya adalah kestabilan kendaraan juga akan terganggu, sehingga lebih berpotensi menimbulkan kecelakaan,” jelas Victor kepada kumparan (25/4).
Selain itu, Victor menambahkan, ruang gerak pengendara menjadi ikut terbatas dikarenakan penempatan barang-barang di atas sepeda motor yang penuh sesak.
ADVERTISEMENT
“Manuver setang otomatis juga tidak maksimal karena tidak jarang juga pengendara memanfaatkan bagian di depan dirinya. Bergerak sangat terbatas juga pasti tidak hanya dirasakan oleh kendaraan tapi pengendara dan penumpangnya. Parahnya lagi, kan ini berkendara dalam durasi waktu cukup lama, bisa dibayangkan bagaimana berat dan risikonya,” pungkasnya.
Kemudian menimbang dari faktor keamanan selama di perjalanan, membawa barang yang sangat banyak dapat berpotensi menjadi sasaran tindak kriminal dari oknum-oknum pelaku kejahatan.

Penggunaan box tambahan tidak selalu jadi solusi

Pilihan aksesori boks sepeda motor untuk perjalanan mudik. Foto: Muhammad Ikbal / kumparanOTO
Beberapa pemilik motor menyiasati membawa barang dengan menggunakan aksesori tambahan berupa box motor tambahan yang umum dijual di pasaran.
Kendati demikian, Victor menjelaskan tidak berarti penggunaan aksesori box menjadi alasan untuk dapat bebas membawa barang yang sangat banyak.
ADVERTISEMENT
“Sebenarnya kendaraan sudah dirancang maksimal, termasuk faktor beban dan aerodinamisnya. Jadi apa pun itu di luar standar pasti akan berpengaruh atau mengurangi performa. Tentunya seperti penambahan aksesori. Tapi berkaitan dengan penggunaan box motor untuk aktivitas berkendara jarak jauh masih bisa ditolerir, selama dimensi dan bobotnya masih proporsional,” terangnya.
Untuk itu Victor mengimbau kepada para pemudik motor untuk membawa barang seperlunya saja seperti dokumen atau pakaian pribadi.
“Jangan membawa barang yang dimensinya besar seperti tambahan kardus yang diletakkan di belakang atau tas ransel yang besar, apalagi tidak bisa bertumpu pada jok motor (menggantung),” paparnya.
Victor juga menuturkan, para pemudik juga dapat memanfaatkan program mudik gratis dari pemerintah maupun menggunakan jasa ekspedisi untuk mengantar barang bawaan yang lebih banyak menuju kampung halaman yang dituju.
ADVERTISEMENT
Sebagai tambahan, ia juga menyinggung soal kapasitas angkut penumpang sepeda motor yang sebaiknya tidak lebih dari dua orang. Pernyataannya diperjelas dengan aturan yang tertuang dalam Undang-Undang No.22 Tahun 2009 Pasal 106 ayat (9) yang berbunyi:
Setiap orang yang mengemudikan Sepeda Motor tanpa kereta samping dilarang membawa Penumpang lebih dari 1 (satu) orang.