news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Pabrik Baterai Kendaraan Listrik Pertama di Asia Segera Dibangun di Karawang!

26 Mei 2021 9:06 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bateria mobil listrik. Foto: Futurecar.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bateria mobil listrik. Foto: Futurecar.com
ADVERTISEMENT
Pabrik baterai kendaraan listrik PT Industri Baterai Indonesia atau Indonesia Battery Corporation (IBC) dan Konsorsium LG asal Korea Selatan (Korsel) akan segera dibangun di Kota Deltamas, Karawang, Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
Pembangunan tahap pertama, kapasitas produksi baterai mencapai 10 gigawatt hour (GWh), yang akan dipakai buat kendaraan listrik milik Hyundai.
Mengutip keterangan resmi Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), investasi strategis di industri sel baterai kendaraan listrik ini merupakan yang pertama dilakukan dalam sepanjang sejarah Republik Indonesia.
Bahkan ini akan menjadi yang pertama di Asia dan bahkan di dunia. Nilai investasi diperkirakan mencapai 9,8 miliar dolar AS atau sekitar Rp 140 triliun.
Fasilitas produksi baterai ini terintegrasi dengan fasilitas penambangan, peleburan (smelter), pemurnian (refining) serta industri precursor dan katoda.
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia merespons positif kemajuan tersebut. Pihaknya berkomitmen untuk terus mengawal proses ini dan memohon dukungan dari semua pihak untuk mewujudkan industri baterai listrik di Indonesia yang terintegrasi dan berorientasi ekspor
ADVERTISEMENT
"Setelah melalui proses panjang, kami bersyukur proses groundbreaking ini akhirnya akan segera dimulai. Pekerjaan ke depan akan semakin besar untuk membangun industri baterai yang terintegrasi di Indonesia,โ€ ujarnya Senin (24/5).
Bahlil Lahadalia usai dilantik sebagai Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Rabu (28/4). Foto: Rusman/Biro Pers Sekretariat Presiden

Asal usul kerjasama IBC dan Konsorsium LG

Kerja sama PT Industri Baterai Indonesia dan Konsorsium LG dimulai 2019, saat Presiden Joko Widodo dan Presiden Korsel Moon Jae In bertemu di Busan, 25 November 2019.
Baru kemudian setelah masa penjajakan, Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) diteken 18 Desember 2020 di Seoul, Korsel, antara Menteri Investasi/Kepala BKPM dan CEO LG Energy Solution.
Ini disebut menjadi proses penyusunan dokumen terpanjang yang pernah dijalankan Kementerian Investasi/BKPM. Mengingat sampai ada 25 kali revisi.
ADVERTISEMENT
"Dan perlu 15 kali rapat intensif baik di tingkat pimpinan maupun di tingkat teknis. Kami sangat menghargai dedikasi tim yang luar biasa,โ€ tutur Bahlil.
Mobile Charging Hyundai. Foto: dok. Hyundai
Setelah Head of Agreements (HoA) atau Kesepakatan Pokok disepakati pada 29 April 2021, selanjutnya konsorsium melakukan Studi Gabungan (Joint Study), penyusunan perjanjian pemegang saham, dan perjanjian pendirian perusahaan.
Ketiga proses tersebut ditargetkan segera tuntas, sehingga groundbreaking pabrik bisa dijalankan segera dalam waktu dekat ini.
Kementerian Investasi sedang melakukan finalisasi MoU dengan Hyundai, untuk merampungkan rencana joint venture (JV) pembangunan pabrik baterai sel (cell battery) untuk kendaraan listrik tersebut.
Investasi yang akan digelentorkan untuk pembangunan pabrik ini sebesar 1,2 miliar dolar AS. Pabrik tersebut rencananya akan menempati lahan seluas 33 hektare dan menyerap 1.000 tenaga kerja Indonesia.
ADVERTISEMENT
PT Industri Baterai Indonesia dibentuk oleh empat BUMN yaitu Mining and Industry Indonesia (Mind Id), PT Pertamina (Persero), PT PLN (Persero), dan PT Aneka Tambang Tbk (Antam).
Konsorsium LG terdiri dari LG Energy Solution, LG Chem, LG International, POSCO dan Huayou Holding.