Pahami Mekanisme Airbag, Tidak Semua Kecelakaan Bisa Mengembang

3 September 2019 15:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi airbag. Foto: Autoweek
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi airbag. Foto: Autoweek
ADVERTISEMENT
Airbag jadi salah satu fitur keselamatan pasif yang ada di mobil. Seperti namanya, airbag atau kantung udara punya peran meredam energi tumbukan bilamana sewaktu-waktu terjadi tabrakan frontal.
ADVERTISEMENT
Dengan airbag, bisa meminimalisir risiko cedera pada area kepala dan dada.
Ilustrasi airbag. Foto: Suzuki
Fitur ini punya nama lengkap, airbag SRS. SRS merupakan singkatan dari Supplemental Restrain System yang berarti sistem penahan tambahan akan benturan. Sementara sabuk keselamatan jadi piranti utama yang melindungi penumpang atau pengemudi dalam suatu tabrakan.
Tak cuma itu, penumpang atau pengemudi bisa mengalami cedera serius ketika airbag mengembang tapi tidak menggunakan sabuk keselamatan. Bisa jadi tekanan pada airbag membuat penumpang terdorong ke samping (saat posisi duduk kurang ideal), dan tidak tertahan oleh sabuk keselamatan.
"Airbag akan tetap mengembang walau sabuk keselamatan tidak dipakai," ujar Dealer Technical Support PT Toyota-Astra Motor (TAM) Didi Ahadi kepada kumparan, Selasa (3/9).
Namun perlu diketahui, airbag tidak bekerja pada semua jenis tabrakan. Pada buku pedoman kepemilikan kendaraan Toyota, ada beberapa kondisi tabrakan yang tidak membuat airbag mengembang. Berikut ini kondisinya.
ADVERTISEMENT
-Menabrak tiang tepat di tengah -Menabrak objek yang lebih tinggi (tepat mengenai kap mesin) -Benturan dari belakang -Benturan menyudut -Kendaraan terguling -Benturan dari samping (apabila tidak dilengkapi airbag samping)
Sebaliknya, airbag akan mengembang pada kondisi berikut.
-Pada kecepatan kendaraan antara 20 sampai 30 km/jam ketika menabrak secara frontal penghalang permanen yang tidak bergerak atau berubah bentuk -Batas kecepatan dapat berubah menjadi lebih tinggi apabila membentur suatu penghalang yang dapat bergerak atau berubah bentuk (contohnya kendaraan yang sedang parkir) -Benturan keras pada bagian bawah mobil
Ilustrasi airbag Foto: dok. Istimewa
Maka dari itu, wajib hukumnya untuk memastikan airbag bekerja dengan baik. Caranya mudah, sebelum menghidupkan mesin, cek indikator peringatan airbag pada panel instrumen.
Indikator akan menyala saat kunci diputar pada posisi ON, kemudian akan padam setelah kurang lebih 6 detik. Ini menandakan airbag depan bekerja dengan baik.
ADVERTISEMENT
Efek samping mengembangnya airbag
Airbag akan mengembang dalam kecepatan satu kedipan mata atau sekitar 25 sampai 55 milidetik. Bukan tidak mungkin kecepatan dan energi saat mengembang itu bisa menimbulkan efek samping.
Potensi terbesar ketika mengenai airbag yang mengembang bisa berupa memar atau luka baret pada area kepala. Tak cuma itu, saat mengembang, akan timbul asap putih yang merupakan tepung jagung atau bedak talkum, fungsinya agar kantung tidak menempel dalam kondisi terlipat.
Ilustrasi airbag. Foto: WhichCar
Asap putih ini tentunya juga memungkinkan iritasi pada mata, kulit, juga menyebabkan sesak nafas sementara.