Panduan Pengecekan Mobil untuk Mudik

16 Mei 2019 12:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bengkel Auto2000 Meningkat Jelang Lebaran Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Bengkel Auto2000 Meningkat Jelang Lebaran Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Mengendarai mobil saat mudik, bukan hanya fisik pengemudi yang harus fit, tapi kendaraan juga wajib dalam kondisi prima. Tentu saja perlu persiapan matang, supaya nantinya tak terkendala di jalan.
ADVERTISEMENT
Bambang Supriyadi, Head Product Improvement Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM) mengingatkan, setidaknya ada 6 komponen yang wajib diperiksa sebelum mudik.

Mesin

Sebagai jantungnya kendaraan, mesin harus dalam kondisi yang baik. Alangkah lebih baik bila pemeriksaan dilakukan oleh ahlinya, seperti ke bengkel resmi.
Pemudik kendaraannya mogok di KM 31 Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
“Menyoal mesin bisa diperiksa ada kebocoran apa tidak. Dia rembes atau tidak. Kemudian apakah ada asap yang keluar, dan bila ada mesin terindikasi tidak sehat. Jadi sebaiknya diperiksa dahulu,” kata Bambang beberapa waktu lalu.

Cairan-cairan

Bambang melanjutkan, hal terpenting lainnya setelah mesin adalah pemeriksaan seluruh cairan-cairan pada mobil. Mulai dari air radiator, oli mesin, oli transmisi, air wiper, minyak rem, fan pump kalau masih pakai HPS (hydraulic power steering).
ADVERTISEMENT
“Itu yang harus diperhatikan. Sepanjang itu semua ada, kemungkinan rusaknya kecil,” ucapnya.

Kelistrikan

Komponen kelistrikan tak boleh luput juga dari perhatian. Bila komponen tersebut tak bekerja maksimal, maka mobil tak bisa dioperasikan dengan baik.
Sebut salah satunya aki, bila sudah soak akan membuat mobil sulit menyala. Nah bila hal tersebut terjadi di tengah jalan maka akan menyusahkan.

Ban

Jangan sampai melakukan perjalanan mudik dalam kondisi ban botak, atau sudah tidak mumpuni lagi menggigit permukaan jalan. Bila memaksakan, taruhannya nyawa bisa melayang karena kecelakaan.
Melihat data Korlantas Polri 2018 lalu, 12 persen dari total kecelakaan di jalan penyebabnya adalah karena ban yang rusak.
“Jadi lakukanlah penggantian ban, bila setelah diperiksa kondisinya sudah memprihatinkan, misalnya sudah botak atau botak yang tak merata,” tuturnya.
ADVERTISEMENT

Suspensi

Bambang mengungkapkan, tak kalah penting juga untuk melakukan pemeriksaan suspensi. Apakah fungsi-fungsi komponennya masih bisa bekerja optimal. Pasalnya bila suspensi tak bagus, bisa buat mobil menjadi tak nyaman.
“Misalnya bushing-nya masih oke atau tidak, apakah ada indikasi oblak . Hanya pengecekan secara visual dan fungsi saja,” kata Bambang.