Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Tak hanya di industri sepeda motor, pertumbuhan pengguna mobil bertransmisi matik di Indonesia ternyata turut mengalami pertumbuhan, khususnya di beberapa tahun belakangan ini.
ADVERTISEMENT
Seperti diungkapkan Direktur Pemasaran Roda 4 PT Suzuki indomobil Sales (SIS) Donny Saputra, fakta data menunjukkan di beberapa segmen mobil nya pada tipe matik, komposisinya hampir mendekati manual bahkan sampai melampauinya.
"City car kami seperti Baleno dan Ignis itu 80 persen matik. Kemudian Low MPV, pada 2012-2013 lalu 10-15 persen sekarang matik 40 persen di LMPV," ucapnya kepada kumparan, Rabu (9/10).
Donny menampik, kalau faktor dari kenaikan ini hanya sebatas macet, padahal ada hal lain yang lebih mempengaruhi fenomena tersebut.
"Banyak yang bilang karena lalu lintas yang macet, tidak ada kaitannya dengan itu. Data yang berbicara, kalau female user --pengemudi perempuan-- yang ternyata mengalami peningkatan," tutur Donny.
Kemudian, ada pergeseran decision maker di mana pada sebelumnya, keputusan pembelian mobil dilakukan suami. Itu terjadi lantaran single income.
"Namun sekarang kita lihat bisa cek ke perusahaan leasing juga, rata-rata yang digunakan income bersama. Kalau dahulu isteri nurut saja tapi sekarang sudah jadi penentu kebijakan keluarga," katanya.
ADVERTISEMENT
Tak hanya di kota besar
Donny melanjutkan, fenomena ini ternyata tak hanya terjadi di kota-kota besar saja melainkan hampir di seluruh daerah di indonesia.
"Tidak juga, karena kalau komposisi matik besar itu di kota besar saya bisa bilang karena macet. Tapi sekarang coba berbicara Kendari, di mana di sana komposisinya 80 persen matik, apakah di sana macet? tidak," tuturnya.