Pemotor, Perhatikan 5 Hal Ini Jika Sering Berkendara Malam Hari

6 Maret 2020 9:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Berkendara motor malam hari. Foto: Dok. PxHere
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Berkendara motor malam hari. Foto: Dok. PxHere
ADVERTISEMENT
Pulang saat malam hari seringkali dipilih kaum pekerja karena kondisi jalan lebih lengang dan sejuk. Namun, berkendara di malam hari juga berisiko dari segi kesehatan dan keamanan, khususnya bagi pemotor.
ADVERTISEMENT
Pengendara motor dinilai perlu lebih mempersiapkan diri dan kondisi motornya untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan saat di perjalanan. Menurut Instruktur Global Defensive Driving Consultant (GDDC), Aan Gandhi, ada beberapa hal yang harus diperhatikan pemotor saat berkendara di malam hari.
"Motoran saat malam hari sebetulnya berbahaya, tapi aktivitas orang setiap hari bisa saja naik motor. Berangkat pagi, pulang malam naik motor. Jadi ada hal-hal yang perlu diperhatikan," kata Aan Gandhi saat dihubungi kumparan, Selasa (3/3).
Berikut penjelasan lengkapnya:

1. Pastikan Motor dalam Kondisi Prima

Hal pertama yang perlu diperhatikan pemotor yaitu kondisi sepeda motor harus siap pakai, terutama komponen penerangan.
"Lampu-lampu harus menyala semua, baik lampu depan, lampu sein, dan lampu rem. Banyak kita jumpai motor di malam hari lampu remnya mati, jadi saat mengerem bisa jadi terjadi tabrak belakang," ujarnya.
ADVERTISEMENT
"Lalu kalo pindah lajur ke kiri dan ke kanan tanpa lampu sein juga bahaya. Lampu depan tentunya harus yang terang tapi tidak menyilaukan," tambahnya.

2. Perlengkapan Riding

Kedua, pakai perlengkapan riding agar berkendara tetap nyaman dan aman. Khususnya perlengkapan untuk mencegah tubuh kedinginan.
"Utamanya harus pakai jaket yang cukup tebal, jangan pakai bahan parasit karena berpengaruh ke kesehatan. kalo kita pakai jaket tipis di malam hari bisa kena paru-paru basah. Lalu juga pakai sarung tangan dan sepatu," paparnya.
Selain itu, pakai helm dengan visor yang bening, jangan berwarna hitam. Warna hitam bisa mengurangi visibilitas. "Apalagi saat kelelahan bisa tambah mengantuk kalo kaca berwarna hitam," tambahnya.
ADVERTISEMENT

3. Kurangi Kecepatan

Saat malam hari tidak jarang pemotor melewati jalan yang minim penerangan. Pada saat seperti itu, Aan menyarankan lebih baik mengurangi kecepatan karena visibilitasnya terbatas.
"Jalan yang tersorot lampu utama paling tidak hanya 30 meter setelah itu pandangannya samar-samar. Kalau siang hari kita melaju pada kecepatan 60 km/jam, saat malam hari dengan penerangan yang minim paling tidak kecepatannya 40-50 km/jam," tuturnya.

4. Waspada Begal

Dari segi keamanan, pemotor harus menghindari jalan yang sepi yang rawan begal dan rampok. Cari rute-rute alternatif yang lebih ramai dan tetap waspada.
"Kebanyakan begal beraksi mengikuti dari belakang motor, untuk mengantisipasinya rajin-rajin cek spion, terutama di jalan yang sepi," kata Aan.
Jika dirasa ada motor yang mengikuti dari belakang, pemotor harus segera menambah kecepatan dan arahkan motor ke tempat-tempat keramaian.
ADVERTISEMENT
"Di situasi seperti ini memang diperlukan teknik-teknik berkendara harus dikuasai agar reaksi ketika diikuti begal bisa lebih cepat antisipasinya," tegasnya.

5. Antisipasi Rasa Kantuk

Biasanya pekerja yang berangkat pagi dan pulang malam sering mengalami ini karena faktor keletihan. Menurut Aan, kondisi ini bisa mengurangi fokus dan refleks saat berkendara,
"Kalo sudah terasa ngantuk, kaca helm bisa dibuka untuk sedikit menguranginya karena terpaan angin dari depan. Kedua bisa melirikkan mata ke kanan dan ke kiri ke kaca spion agar mata tidak tertuju pada satu titik di depan," jelasnya.
Namun, jika rasa kantuk sudah tidak tertahankan, lebih baik menepi, jangan memaksakan diri dan tetap berkendara.
"Banyak kecelakaan yang terjadi karena mengantuk tapi merasa tanggung sudah akan sampai tempat tujuan dan tetap jalan. Lebih baik menepi, bisa beli minum dulu, atau telepon orang terdekat seperti orang tua atau anak," pungkasnya.
ADVERTISEMENT