Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
Pembangunan flyover Lenteng Agung dan flyover Tanjung Barat , Jakarta Selatan rampung. Uji coba mulai dilakukan selama 3 hari, dimulai pada Minggu (31/1).
ADVERTISEMENT
Menariknya, flyover Tapal Kuda ini menjadi flyover U turn pertama di Indonesia. Sisi Tanjung Barat dibangun sepanjang 1.120 meter dan lebar 8 meter, dan bagian Lenteng Agung panjangnya 880 meter.
Pengamat keselamatan berkendara Jusri Pulubuhu mengingatkan, pengemudi harus berhati-hati ketika melalui flyover hairpin seperti huruf U ini.
Mengingat ada potensi besar terjadi kecelakaan. Apalagi bila pengemudi lalai atau sembrono. Nah berikut tips aman dari Jusri.
Laju mobil overspeed
Pertama, Jusri mengingatkan soal kecenderungan terjadi overshot atau overspeed, pada saat kendaraan akan berbelok di tikungan menukik tersebut.
Kecepatan perlu diperhatikan betul, supaya mobil bisa mudah dikendalikan sehingga tak mengalami understeer. Mobil bisa menabrak tembok sisi kiri.
"Terpenting adalah disiplin dengan kecepatan yang dianjurkan lewat rambu-rambu lalu lintas. Rumusnya melalui hairpin, slow in fast out," tutur Jusri kepada kumparan, Minggu (31/1).
ADVERTISEMENT
Titik pengereman
Ini perlu juga dipahami oleh pengemudi kendaraan bermotor, khususnya mobil. Bila titik pengereman tidak sesuai, efeknya mobil bisa gagal melalui belokan tapal kuda.
Semakin cepat mobil melaju, titik pengereman harus lebih jauh dari tikungan. Misalnya pada kecepatan 60-70 km/jam, pengemudi harus menurunkan kecepatan di titik 100, atau 100 meter sebelum sampai di tikungan.
Dan bila kecepatan Anda konstan di angka 40 km/jam, pengereman bisa dilakukan di 50. Begitu seterusnya.
"Jadi jangan sampai lengah, perhatikan titik pengereman atau titik pengereman, yang disesuaikan dengan kecepatan," ujarnya.
Waspada kesalahan pengemudi lain
Terakhir adalah waspada kesalahan pengemudi lain. Karena bila kita sudah berhati-hati, tapi ternyata kendaraan lain melakukan kesalahan kita bisa kena celaka juga.
ADVERTISEMENT
Iya misalnya ketika kita keasyikan melahap hairpin, tapi ternyata pengemudi mobil di depan melintir. Bila kita lengah, seperti tak menjaga kecepatan dan jarak, bisa terjadi tabrakan.
"Karena itu penting mereka harus mengantisipasi kecepatan dan kesalahan orang lain," kata Jusri.