Pengemudi, Ini Tips Aman Lalui Flyover Tapal Kuda Lenteng Agung-Tj Barat

1 Februari 2021 12:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kendaraan melintasi jalan layang tapal kuda Lenteng Agung saat uji coba lalu lintas di kawasan Lenteng Agung, Jakarta, Minggu (31/1). Foto: Galih Pradipta/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Kendaraan melintasi jalan layang tapal kuda Lenteng Agung saat uji coba lalu lintas di kawasan Lenteng Agung, Jakarta, Minggu (31/1). Foto: Galih Pradipta/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Pembangunan flyover Lenteng Agung dan flyover Tanjung Barat, Jakarta Selatan rampung. Uji coba mulai dilakukan selama 3 hari, dimulai pada Minggu (31/1).
ADVERTISEMENT
Menariknya, flyover Tapal Kuda ini menjadi flyover U turn pertama di Indonesia. Sisi Tanjung Barat dibangun sepanjang 1.120 meter dan lebar 8 meter, dan bagian Lenteng Agung panjangnya 880 meter.
Pengamat keselamatan berkendara Jusri Pulubuhu mengingatkan, pengemudi harus berhati-hati ketika melalui flyover hairpin seperti huruf U ini.
Mengingat ada potensi besar terjadi kecelakaan. Apalagi bila pengemudi lalai atau sembrono. Nah berikut tips aman dari Jusri.
Foto udara jalan layang tapal kuda Lenteng Agung di kawasan Lenteng Agung, Jakarta, Minggu (31/1). Foto: Galih Pradipta/Antara Foto

Laju mobil overspeed

Pertama, Jusri mengingatkan soal kecenderungan terjadi overshot atau overspeed, pada saat kendaraan akan berbelok di tikungan menukik tersebut.
Kecepatan perlu diperhatikan betul, supaya mobil bisa mudah dikendalikan sehingga tak mengalami understeer. Mobil bisa menabrak tembok sisi kiri.
"Terpenting adalah disiplin dengan kecepatan yang dianjurkan lewat rambu-rambu lalu lintas. Rumusnya melalui hairpin, slow in fast out," tutur Jusri kepada kumparan, Minggu (31/1).
Peserta sedang mencoba handling BMW 330i M Sport di lintasan menikung Sirkuit Gelora Bung Tomo, Surabaya. Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan

Titik pengereman

Ini perlu juga dipahami oleh pengemudi kendaraan bermotor, khususnya mobil. Bila titik pengereman tidak sesuai, efeknya mobil bisa gagal melalui belokan tapal kuda.
ADVERTISEMENT
Semakin cepat mobil melaju, titik pengereman harus lebih jauh dari tikungan. Misalnya pada kecepatan 60-70 km/jam, pengemudi harus menurunkan kecepatan di titik 100, atau 100 meter sebelum sampai di tikungan.
Dan bila kecepatan Anda konstan di angka 40 km/jam, pengereman bisa dilakukan di 50. Begitu seterusnya.
"Jadi jangan sampai lengah, perhatikan titik pengereman atau titik pengereman, yang disesuaikan dengan kecepatan," ujarnya.
Ilustrasi Kecelakaan Lalu Lintas. Foto: Shutterstock

Waspada kesalahan pengemudi lain

Terakhir adalah waspada kesalahan pengemudi lain. Karena bila kita sudah berhati-hati, tapi ternyata kendaraan lain melakukan kesalahan kita bisa kena celaka juga.
Iya misalnya ketika kita keasyikan melahap hairpin, tapi ternyata pengemudi mobil di depan melintir. Bila kita lengah, seperti tak menjaga kecepatan dan jarak, bisa terjadi tabrakan.
ADVERTISEMENT
"Karena itu penting mereka harus mengantisipasi kecepatan dan kesalahan orang lain," kata Jusri.