Pengemudi Jangan Sembrono, Ini Etika Melintasi Kubangan Air

31 Januari 2021 9:35 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi terabas kubangan air. Foto: Mitsubishi
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi terabas kubangan air. Foto: Mitsubishi
ADVERTISEMENT
Viral aksi sejumlah remaja di Probolinggo, Jawa Timur, yang sengaja mengemudi dan melibas kubangan air, untuk menciprati orang-orang di pinggir jalan. Ini jangan ditiru!
ADVERTISEMENT
Lagi-lagi demi kebutuhan konten. Aksi tersebut kemudian direkam dan diunggah ke media sosial. Para pemuda yang ada di dalam mobil tertawa-tawa saat cipratan air tersebut mengenai warung dan warga di sekitarnya.
Alhasil tindakan mereka langsung berbuah berupa penindakan oleh kepolisian. Namun mereka tidak dikenai pidana atau ditahan karena masih di bawah umur.
Namun, polisi memanggil orang tua dari keenam pemuda, sambil memerintahkan para pemuda untuk membuat surat pernyataan dan permintaan maaf.
Polres Probolinggo Kota berhasil menangkap remaja pengemudi mobil yang viral di media sosial karena dengan sengaja menabrak genangan air di sepanjang Jalan Cokroaminoto sehingga mengenai warga pengguna jalan tersebut. Foto: Instagram Polres Probolinggo Kota
Selanjutnya sebagai pembelajaran, bagaimana etikanya yang benar ketika pengemudi menemukan genangan air?
Soal ini Praktisi Defensive Riding and Driving, Andry Berlianto menjelaskan, hal utama tentunya perilaku beretika untuk menghormati pengguna jalan lain.
"Paling tidak pengendara harus santun dan bijak. Sesegera mungkin memperlambat kecepatan kendaraan agar tidak menimbulkan cipratan yang merugikan pihak lain, seperti membuat kotor bahkan membuat celaka," terangnya kepada kumparan, Sabtu (30/1).
ADVERTISEMENT
Sebenarnya hal tersebut mudah diucapkan dan dilakukan. Namun pada praktiknya kadang kita temui, pengemudi yang tidak peduli dan langsung melibas genangan air dengan kecepatan tinggi.
Apalagi hal tersebut memang tidak diatur secara hukum, dan tidak ada anjuran mengenai kecepatan ideal ketika berkendara di kubangan air.

Empati saat berkendara

Untuk itu mudahnya kata Andry adalah tanamkan sifat empati saat berkendara. Jalan milik bersama, dan pertimbangkan apa jadinya jika kita di posisi orang yang terkena cipratan, tentunya pasti marah dan emosi.
"Di sini dibutuhkan tanggung jawab dan rasa saling menghargai antar sesama pengguna jalan, satu-satunya cara ya perlambat kendaraan," katanya.
Selain itu secara teknis dengan mengurangi laju kendaraan, juga akan lebih aman. Sebab mampu meminimalisir terjadinya aquaplaning, yang membuat traksi ban ke permukaan berkurang.
ADVERTISEMENT