Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Perempuan mengemudikan mobil bukan lagi hal tabu. Apalagi di kota besar, populasi pengemudi wanita mungkin saja hampir sama banyaknya dengan pria.
ADVERTISEMENT
Tak berbeda jauh dengan pria, masih banyak dari mereka yang seringkali melakukan kebiasaan yang membahayakan saat sedang mengemudi.
Nah supaya lebih apik lagi saat berkendara, berikut hal yang sebaiknya tidak dilakukan pengemudi perempuan.
1. Berkendara Terlalu Pelan
Senior instructor sekaligus founder dari Jakarta Defensive Driving Consultant (JDDC), Jusri Pulubuhu, mengatakan kesalahan umum yang sering dilakukan pengemudi wanita, yakni berkendara tidak menyesuaikan kecepatan di sekitarnya.
Kondisi tersebut, kata Jusri, jika terus dibiarkan tentu akan berbahaya. Selain bisa menimbulkan antrean di belakangnya atau bahkan kemacetan, kondisi itu juga akan membingungkan pengemudi di belakangnya.
Sebaiknya, gunakan kecepatan mobil sesuai dengan kondisi lalu lintas yang ada. Jusri mencontohkan, jika mayoritas mobil-mobil di tol tersebut melaju dengan kecepatan 80 km per jam, maka usahakan mobil kita memiliki kecepatan yang sama atau minimal 70 km per jam.
ADVERTISEMENT
2. Lambat atau kagok saat berpindah jalur
Kesalahan kedua yang sering dilakukan oleh pengemudi wanita, yakni pergerakan yang lambat bahkan cenderung kagok saat hendak berpindah jalur.
Tidak jarang, meski sudah menghidupkan lampu isyarat atau lampu sein dari jauh, namun pergerakan mobil yang akan dilakukan lambat atau terkesan ragu-ragu.
"Sering juga pengemudi wanita itu lambat saat berpindah jalur, belok, atau putar balik. Mereka seperti kagok atau ragu-ragu untuk melakukan pergerakan," tambah Jusri.
Sama seperti sebelumnya, kondisi ini juga sangat berbahaya karena akan membingungkan pengendara di belakangnya. Bisa saja, saat perempuan itu terlalu lambat atau ragu untuk melakukan pergerakan, ada kendaraan lain yang melaju sangat cepat dan tidak sempat menghindar.
3. Terlalu sering berpikir positif
Kebiasaan lain, kata Jusri, yang sering dilakukan pengemudi wanita saat sedang mengemudi, yakni memiliki konsep pemikiran yang terlalu positif terhadap lingkungan di sekitarnya.
ADVERTISEMENT
Padahal, seharusnya setiap pengemudi memiliki pemikiran akan potensi kemungkinan-kemungkinan terburuk yang bisa saja terjadi tiba-tiba tanpa bisa diprediksi.
"Kadang pengemudi wanita juga terlalu berpikir positif. Mereka menyimpulkan bahwa seseorang yang sedang berjalan di bahu jalan atau trotoar pasti tidak akan menyebrang tiba-tiba. Atau motor yang ada di depannya tidak akan belok tiba-tiba," papar Jusri.
Cara berpikir seperti itu, jika terus dibiarkan tentu sangat berbahaya. Sebab, saat situasi yang serba mendadak, bisa saja pengemudi wanita itu tidak memiliki waktu yang cukup untuk melakukan pengereman atau menghindar.
4. Hanya berfokus pada satu objek
Para pengemudi wanita juga seringkali saat sedang mengemudi hanya berfokus pada satu objek saja. Biasanya, saat sedang melaju di jalan lurus, pengemudi wanita ada kecenderungan hanya akan menatap ke arah depan saja.
ADVERTISEMENT
"Beberapa pengemudi wanita juga sering kurang cermat dalam memahami situasi. Mereka hanya berfokus pada satu arah atau satu objek tanpa mengawasi arah atau objek lainnya," beber Jusri.
Idealnya, setiap pengemudi mobil haruslah memperhatikan dan peka terhadap segala arah atau segala objek. Sebab, potensi bahaya saat sedang mengemudi, tidak melulu datang dari arah depan saja, melainkan bisa juga muncul dari arah belakang, samping kanan dan kiri, serta atas atau bawah.
5. Hindari melakukan aktivitas lain
Pengemudi wanita juga sebaiknya menghindari melakukan aktivitas-aktivitas lain saat sedang mengemudi, meskipun kondisi lalu lintas dalam keadaan macet atau sedang berada di lampu merah.
"Nah, seringkali pengemudi wanita itu saat sedang mengemudi melakukan kegiatan kegiatan lain yang tidak perlu, atau multitasking. Seperti sambil make up, nyisir, menelpon, chatting, bahkan makan. Padahal ini jelas sangat berbahaya dan jangan dilakukan," tutur Jusri.
ADVERTISEMENT
Dengan melakukan aktivitas-aktivitas lain saat sedang mengemudi, ada kecenderungan pengemudi menjadi tidak fokus dan tidak waspada terhadap bahaya-bahaya yang datang. Bahkan, tidak jarang beberapa pengemudi wanita terlambat melaju saat lampu lalu lintas sudah hijau, karena terlalu sibuk melakukan aktivitas-aktivitas lain.
6. Menggunakan sandal atau sepatu berhak tinggi
Saat sedang mengemudi, Jusri juga menganjurkan agar pengemudi wanita menghindari menggunakan sepatu atau sandal berhak tinggi. Apalagi jika model hak itu terlalu tipis atau lancip.
Sebab, jika menggunakan sandal atau sepatu berhak tinggi, ada kecenderungan pengemudi akan kesulitan saat akan menginjak pedal rem dan gas atau pedal kopling pada mobil manual.
"Pergerakan kakinya pasti jadi akan terbatas dan tidak bebas. Tumpuan kaki yang seharusnya ada pada tumit juga jadi tidak sempurna," kata Jusri.
ADVERTISEMENT
Apabila kondisi tumpuan kaki pada tumit tidak sempurna, akibatnya bisa saja pengemudi menjadi terpeleset saat hendak menginjak pedal gas atau pedal rem.
Sebaiknya gunakanlah sepatu dengan hak pendek yang lentur dan juga nyaman untuk digunakan. Dengan begitu, maka pengemudi wanita tidak akan mengalami kesulitan saat menginjak berbagai pedal yang ada di mobil.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.