Penjualan Mobil 2024 Lesu, Gaikindo Revisi Target 850 Ribu Unit

24 Oktober 2024 7:02 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Yohannes Nangoi. Foto: Fitra Andrianto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Yohannes Nangoi. Foto: Fitra Andrianto/kumparan
ADVERTISEMENT
Penjualan mobil di Indonesia masih belum bergairah jelang penghujung tahun yang tinggal dua bulan lagi. Padahal sejumlah pameran otomotif seperti Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) Series 2024 telah digelar.
ADVERTISEMENT
Melihat kondisi tersebut Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Yohannes Nangoi memutuskan merevisi target penjualan tahun ini dari 1 juta unit menjadi 850 ribu unit.
“Target (tahun) ini saya targetkan cuma 850 ribu unit, dari 1 juta turun ke 850 ribu unit,” tegas Nangoi di sela-sela pameran GIIAS Semarang, Rabu (23/10/2024).
Keputusan tersebut, kata Nangoi berdasarkan hasil diskusi Gaikindo. “Dari kemarin-kemarin saya coba bicara dengan teman teman di Gaikindo,” jelasnya.
Bukan tanpa sebab, Nangoi menjabarkan alasan Gaikindo merevisi target. Ada beberapa faktor yang jadi pertimbangannya.
“Jadi yang namanya otomotif lagi terkontraksi, hal yang membuat otomotif terkontraksi yang pertama adalah, bahwa adanya agenda politik yang cukup berat. Jadi orang itu kalau mau beli mobil takut kalau kondisinya enggak stabil. Begitu sudah stabil setelah Pemilu everything oke,” jelasnya.
Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Yohannes Nangoi bersama PJ Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana melihat pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) Semarang, Rabu (23/10/2024). Foto: Fitra Andrianto/kumparan
“Yang kedua, interested di awal tahun naiknya tinggi sekali, walaupun sekarang sudah turun belum banyak. Yang ketiga exchange rate cukup banyak, ini tidak hanya di Indonesia, Thailand yang paling banyak terjun yang kita lihat. Jadi saya rasa masih sangat normal, dan kita melihat mudah-mudahan tahun depan bisa recovery,” lanjutannya.
ADVERTISEMENT
Penurunan ini terjadi karena daya beli masyarakat Indonesia yang memang sedang turun. Selain itu kondisi ekonomi pun jadi bagian dari merosotnya industri otomotif.
“Yang namanya daya beli masyarakat itu bukan karena pemilihan presiden, tapi juga namanya kondisi ekonomi, karena dilihat agak sedikit meluas slow down, mudah mudahan recovery,” katanya.
Lalu, untuk mendongkrak penjualan hingga akhir tahun Nangoi mengungkap ada beberapa program yang diyakini bakal menaikkan penjualan di sisa dua bulan terakhir.
“Salah satunya dengan pameran ini terus kita gelar. Nantinya kita juga punya pameran pamungkas terakhir yang kita sebut Gaikindo Jakarta Auto Week, di mana kita di akhir tahun akan kita berikan diskon habis habisan” papar Nangoi.

Penjualan mobil berdasarkan Gaikindo

Dari data penjualan secara wholesales (pabrik ke diler) masih minus 4,8 persen menjadi 72.667 unit dibanding bulan sebelumnya (Agustus 2024), 76.304 unit.
ADVERTISEMENT
Sama halnya secara ritel (diler ke konsumen) melemah 5,8 persen secara bulanan jadi 72.366 unit pada September 2024 dari sebelumnya capai 76.808 unit.
Sementara, data Januari-September 2024, penjualan wholesales mobil nasional turun 16,2 persen year on year (yoy) menjadi 633.218 unit.
Pengunjung melihat mobil GR Corolla di booth Toyota di pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show atau GIIAS 2024 di ICE BSD, Tangerang, Kamis (18/7). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Pada periode yang sama tahun sebelumnya, penjualan wholesales mencapai 755.778 unit. Tren serupa terjadi untuk penjualan retail yang merosot 11,9 persen yoy dari 746.246 menjadi tersisa 657.223 unit pada Januari-September 2024.