Penjualan Mobil Elektrifikasi Global Naik 21 Persen di Juli 2024, China Dominasi

22 Agustus 2024 7:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aktivitas di salah satu pabrik mobil listrik Neta Auto di Tongxiang, China. Foto: Sena Pratama/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Aktivitas di salah satu pabrik mobil listrik Neta Auto di Tongxiang, China. Foto: Sena Pratama/kumparan
ADVERTISEMENT
Penjualan mobil listrik dan plug-in hybrid (PHEV) skala global meningkat sebesar 21 persen sepanjang Juli lalu. Ini tak lepas dari pertumbuhan ekonomi China, meski permintaan kendaraan elektrifikasi di beberapa negara tengah menurun seperti di Eropa.
ADVERTISEMENT
Dilansir Reuters, firma riset pasar Rho Motion memaparkan sebanyak 1,35 juta unit kendaraan elektrifikasi yang meliputi mobil listrik murni (BEV) atau hibrida seperti PHEV terjual selama bulan ketujuh tahun ini. Sebanyak 880 ribuan unit di antaranya terjual di China.
Dibanding periode yang sama tahun lalu, perolehan tersebut naik 31 persen. Mobil PHEV lebih gila lagi, kenaikannya mencapai 70 persen di China dari Januari hingga Juli 2024 dibanding periode yang sama tahun 2023.
Ambil satu contoh pabrikan Negeri Tirai Bambu seperti BYD, perusahaan teknologi itu melaporkan lonjakan penjualan untuk mobil listrik mereka sebesar 13 persen dan mobil PHEV sebesar 44 persen secara global.
Mobil listrik BYD di diler Arista BSD City. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Ini kontras dengan capaian yang terjadi di Benua Eropa, pada bulan Juli pasar alami penurunan sebesar 7,8 persen. Sedangkan performa distribusi kendaraan elektrifikasi pada Januari-Juli juga menyusut sebesar 12 persen, terutama di Jerman sebagai pasar terbesarnya.
ADVERTISEMENT
"BYD kembali mencatatkan rekor penjualan kendaraan plug-in hybrid pada bulan ini, yang merupakan kontributor utama karena mereka memiliki volume kendaraan yang besar yang mereka jual," kata Manajer Data Rho Motion, Charles Lester kepada Reuters.
Segmen Range Extender Electric Vehicle atau REEV yang kini tengah populer di China turut menyumbang kenaikan penjualan kendaraan elektrifikasi dunia. Mobil ini menawarkan mesin bensin yang hanya berfungsi sebagai generator untuk mengisi baterai.
Kondisi pasar yang dialami Uni Eropa agaknya bisa semakin runyam karena pemberlakuan tarif sementara terhadap mobil elektrifikasi dari China, khususnya BEV. BYD dikenakan tarif 17,4 persen, Geely 19,9 persen, dan SAIC sebesar 37,6 persen.
***