Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Motor matik yang sudah berumur terkadang tarikannya loyo di putaran atas. Padahal untuk tenaga awalan, masih terasa cukup bertenaga hingga putaran menengah.
ADVERTISEMENT
Hal ini akan menjengkelkan dan berbahaya ketika hendak menyalip, tenaga bukannya bertambah justru berkurang. Apalagi saat berboncengan, gejala yang sama akan sering terjadi.
Menurut Technical Training Analyst PT Astra Honda Motor (AHM) Endro Sutarno, gejala tersebut kemungkinan karena adanya pengurangan kualitas komponen penggerak.
"Tenaga berkurang itu penyebabnya bervariasi, bisa karena keausan di bagian CVT. Utamanya harus ada yang perlu diperiksa, apa lagi kalau tidak pernah ke bengkel," ujar Endro saat dihubungi kumparan, Selasa (14/1).
Tambahnya, keausan tersebut meliputi komponen V-belt yang berumur, roller yang sudah peang, hingga kampas ganda yang sudah tipis, sehingga menyebabkan penyaluran tenaga terganggu.
"Dampak negatifnya bila CVT tidak dirawat ya mengurangi performa motor matik," tambahnya.
Tak cuma itu, kelainan pada sistem pembakaran juga berpengaruh penting. Kata Endro, utamanya mengecek kerenggangan celah katup atau valve clearance.
ADVERTISEMENT
Celah katup ini punya fungsi membuka dan menutup saluran bahan bakar serta gas buang. Bahan bakar yang masuk ke ruang bakar, dipengaruhi oleh durasi sudut buka dan celah katup. Lama-lama seiring dengan pemakaian, gesekan komponen mesin membuat katup merenggang, sehingga setelannya tidak lagi sesuai pabrikan.
Yang akibatnya katup membuka dan menutup tidak sama seperti kebutuhan mesin. Dalam kondisi ini konsumsi bahan bakar tidak lagi efisien dan top speed akan susah dikejar.
Anjuran Endro bila sudah merasakan gejala ini adalah segera sambangi bengkel resmi terdekat untuk disetel kembali kerenggangan katupnya.
Terakhir yang juga berpengaruh terhadap perbedaan akselerasi adalah busi yang sudah lama dipakai dan filter udara yang kotor.
"Saringan udara apabila tidak diganti secara periodik juga dapat menurunkan performa," katanya.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, papar Endro selalu ganti busi secara berkala tiap 8 atau 9 ribu km sekali. Atau untuk filter udara 16 ribu km sekali, manakala motor matik sering melewati daerah berdebu, maka intervalnya lebih kecil lagi.