Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Paling tidak siapkan kocek Rp 50 jutaan sudah mendapatkan unit yang terbilang tokcer dan lansiran sekitar 2010 sampai 2012.
Namun begitu pilihan mobil bekas di kisaran harga tersebut tak melulu soal taksi, ada model Low Cost Green Car (LCGC) seperti Daihatsu Ayla tipe terendah 1.000 cc atau Datsun Go lansiran 2013 sampai 2014.
Nah jika dihadapkan pada dua model tersebut, mana yang akan Anda pilih? Mari ulas pertimbangannya bersama.
1. Mobil bekas taksi lebih berkelas
Untuk alasan pertama mungkin yang paling banyak dipilih. Ketimbang beli LCGC mending sekalian mobil bekas taksi.
"Enak aja sih, di rumah saya punya dua mobil bekas taksi pas kantor buka lelang. Istilahnya kapan lagi punya sedan harganya terjangkau," ujar Fahmi, salah satu pengemudi taksi Blue Bird kepada kumparan belum lama ini.
Ya umumnya mobil bekas taksi yang sering diincar seperti sedan Toyota Limo, --yang merupakan tipe terendah Vios, Toyota Etios Liva, atau Nissan Almera.
ADVERTISEMENT
2. Meski mobil pekerja, kualitasnya terjamin
Kemudian untuk meyakinkan pembelian mobil bekas taksi, adalah ingat bila perawatannya terjamin.
Head of MobilGO Used Car Division Bluebird Group, Hery Sugiarto memastikan sebelum unit bekas taksi dipasarkan, sudah menjalani serangkaian proses perbaikan dan jaminan perawatan berkala.
"Perawatan berkala pasti, unit juga lulus inspeksi. Bukan bekas banjir, karena memang untuk peremajaan dan sudah waktunya ganti," ujarnya melalui pesan singkat.
Sementara bila memilih dua model LCGC yang tadi disebutkan, karena pemiliknya individual, bisa jadi pemiliknya bandel melakukan servis berkala dan perawatan. Sehingga masih jadi alasan kuat meminang sedan eks taksi ketimbang LCGC.
3. Eks taksi butuh modifikasi ringan
Oke ini bisa jadi pertimbangan sulit khusus Anda yang memang merencanakan pembelian mobil pertama. Sebab karena eks taksi umumnya mobil tipe standar, maka belum dilengkapi dengan power window, central lock, dan sistem audio standar.
ADVERTISEMENT
Maka biar menambah kenyamanan lagi harus ditambah komponen tersebut. Syukur-syukur bisa mendapat harga di bawah Rp 50 jutaan, sehingga selisihnya bisa buat biaya modifikasi kecil-kecilan.
Sementara ketika pilih LCGC seperti Ayla atau Datsun Go, piranti tersebut sudah jadi kelengkapan standar, meski power window tersemat pada baris depan.
4. LCGC lebih muda dan km rendah
Untuk yang ini sebenarnya sesuai selera dan preferensi masing-masing. Model LCGC karena lebih muda boleh dibilang dari segi desain dashboard lebih modern dan segar.
Tampilan dan dimensi yang mungil juga lebih diandalkan untuk mengemudi di perkotaan. Apalagi bagi Anda yang baru lancar bawa mobil.
Tak cuma itu, jika mendapatkan LCGC bukan untuk taksi online, jarak tempuhnya bisa rendah. Beda dengan taksi yang bisa mencapai seratus ribu km lebih.
ADVERTISEMENT
5. Sama-sama irit
Fahmi juga mengatakan, Toyota Limo yang ia beli cenderung memiliki konsumsi bahan bakar yang baik. Makanya dari pengalaman bekerja sebagai pengemudi taksi, membuatnya jatuh hati pada pilihannya itu.
Memang ia tidak merinci catatan konsumsi bensinnya. Namun bila dibandingkan dengan LCGC, sudah barang tentu LCGC juga akan menawarkan keiritan bahan bakar.
Jadi kalau boleh disimpulkan, LCGC bekas cocok buat Anda yang tidak mau ribet, tampilan lebih muda dan bisa langsung pakai. Sementara bila ketiga hal tadi bukan jadi masalah, ditambah suka modifikasi ringan bolehlah pilih eks taksi .
***