Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Polda Metro Bakal Razia Bus Telolet, Pakar: Sudah Waktunya Ditindak Tegas
13 Februari 2025 6:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Dalam waktu dekat Polda Metro Jaya akan menggelar razia yang menargetkan bus dengan klakson telolet. Rencananya, aktivitas tersebut akan dilakukan di terminal.
ADVERTISEMENT
Namun petugas belum menghentikan bus yang nekat membunyikan klakson telolet saat melintas di jalan raya. Pernyataan tersebut diungkapkan oleh Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya, AKBP Ojo Ruslani.
"Polisi tidak memberhentikan saat bus telolet tersebut sedang di jalan," kata Ojo ketika dikonfirmasi pada Selasa (11/2).
Lebih lanjut Ojo menjelaskan, pihaknya akan memberikan imbauan terlebih dahulu apabila ada bus yang menyalakan telolet. Bila masih nekat, bus yang masih memasang telolet akan diberikan sanksi tilang.
Menanggapi hal tersebut, Pemerhati Masalah Transportasi dan Hukum AKBP Budiyanto mengungkapkan memang sudah waktunya aparat penegak hukum menindak bus berklakson berbunyi nyaring itu
“Sudah waktunya aparat penegak hukum bertindak tegas dan konsisten. Penggunaan klakson telolet sudah menimbulkan korban anak kecil meninggal dunia saat berburu bus yang memasang telolet,” kata Budiyanto kepada kumparan Rabu (12/2/2025).
ADVERTISEMENT
Pria yang pernah menjabat Kasubdit Penegakkan Hukum (Gakkum) Ditlantas Polda Metro Jaya itu juga bilang, klakson telolet suaranya mengganggu telinga dan mengganggu konsentrasi pengemudi bus itu sendiri dan pengguna jalan yang lain. Dan itu sangat mengganggu konsentrasi seorang pengemudi di dalamnya.
“Sebagian bus juga menggunakan sistem rem yang menggunakan angin. Dengan bus memasang klakson telolet dan sering dibunyikan angin bisa tekor, akibatnya akan mengganggu fungsi rem,” jelasnya.
Saat ini, pengawasan dan penegakan hukum terhadap pelanggaran tersebut masih lemah. Maka tak heran masih sering terdengar suara telolet, maupun kejadian viral yang melibatkan bus telolet.
“Tanggung jawab pemilik perusahaan bus juga masa bodoh dan kurang peduli. Kolaborasi antara pemilik bus dan aparat menjadi kunci pokok apabila semua tidak merespons maksimal tidak menutup kemungkinan kejadian yang sama akan terjadi,” tegasnya.
ADVERTISEMENT
Budiyanto berharap adanya razia ini, nantinya tidak ada lagi korban jiwa akibat berburu konten telolet. Kuncinya kolaborasi antara pengemudi, pemilik dan aparat pemangku kepentingan mutlak diperlukan untuk saling memberikan pengawasan dan masukan.
“Pengemudi yang bandel harus diberikan sanksi tegas untuk menumbuhkan kesadaran dan tanggung jawab bahwa apa yang dilakukan membahayakan keselamatan berlalu lintas,” tuntasnya.