Rachmat Gobel Bicara Pentingnya Transfer Teknologi di Industri Otomotif

7 Mei 2025 19:08 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anggota Komisi VI DPR RI Rachmat Gobel menjajal Toyota Mirai di kumparan New Energy Vehicle Summit 2025. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Anggota Komisi VI DPR RI Rachmat Gobel menjajal Toyota Mirai di kumparan New Energy Vehicle Summit 2025. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
kumparan New Energy Vehicle Summit 2025 tidak hanya menghadirkan diskusi oleh para pakar yang kompeten di bidangnya. Salah satunya adalah Anggota Komisi VI DPR RI, Rachmat Gobel yang ikut mencoba mobil berbahan bakar hidrogen Toyota Mirai.
ADVERTISEMENT
Usai membetrikan keynote di acara kumparan New Energy Vehicle Summit 2025, Gobel mencoba Toyota Mirai bersama Pemimpin Redaksi kumparan, Arifin Asydhad.
Sebelumnya, Gobel sempat memaparkan bila transformasi transisi industri otomotif di Indonesia ke arah elektrifikasi bisa menekan penggunaan bahan bakar fosil.
Anggota Komisi VI DPR RI Rachmat Gobel menjajal Toyota Mirai di kumparan New Energy Vehicle Summit 2025. Foto: Dok. Istimewa
“Masa depan kendaraan bermotor akan mengarah ke tiga jenis, yaitu dengan daya listrik, mobil hybrid, dan berbahan bakar hidrogen. Mestinya, pemerintah memberikan perlakuan yang sama kepada ketiganya untuk mendorong percepatan pengurangan-penggunaan bahan bakar fosil,” ujar Gobel di kumparan New Energy Vehicle Summit 2025 di MGP Space, SCBD, Jakarta Selatan, Selasa, (6/5/2025).
Gobel menjelaskan, Jepang sudah lebih dulu melakukan riset dan uji coba kendaraan listrik, namun kemudian beralih ke kendaraan hybrid dan hidrogen. Alasannya mereka meninggalkan kendaraan listrik karena energi listrik tersebut juga berasal dari energi tak ramah lingkungan, yaitu batubara.
ADVERTISEMENT
“Untuk mendukung peralihan ke energi ramah lingkungan ini, pemerintah memberikan insentif khusus, namun insentif hanya diberikan ke kendaraan listrik. Saat ini, kendaraan listrik sudah lebih dikenal masyarakat karena hadir di pasar lebih dulu, namun ke depan, sesuai hasil riset, masyarakat akan beralih ke kendaraan hybrid dan akhirnya ke hidrogen,” ujarnya.
Selain itu, Gobel juga mengingatkan agar Indonesia lebih cermat dalam membaca tren energi kendaraan untuk masa depan. Alasannya, agar investasi tidak sia-sia dan bisa dimanfaatkan untuk jangka panjang.
Anggota Komisi VI DPR RI Rachmat Gobel menjajal Toyota Mirai di kumparan New Energy Vehicle Summit 2025. Foto: Dok. Istimewa
“Jangan sampai uang kita dibelanjakan untuk hal-hal yang tak berkesinambungan. Karena selain membelanjakan uang untuk hal yang tak berumur panjang, juga karena membuat infrastruktur energi yang tak berkelanjutan juga,” katanya.
Masih di acara kumparan New Energy Vehicle Summit 2025, Gobel juga menjelaskan terkait transfer teknologi serta dampaknya bagi Indonesia. Tujuannya agar Indonesia tidak bergantung pada produk yang sama tapi harus punya inovasi dalam menciptakan hl'asil produksi untuk dalam negeri.
ADVERTISEMENT
“Transfer teknologi itu harus direbut, tidak ada orang yang akan memberikan teknologinya secara cuma-cuma. Transfer teknologi kan ujungnya pada kualitas sumberdaya manusia. Taiwan dan China juga memulai industrinya dengan cara yang sama,” katanya.
Anggota DPR RI sekaligus Ketua Liga Parlemen Indonesia-Jepang Rachmat Gobel memberikan keynote speech pada kumparan New Energy Vehicle Summit 2025 di MGP Space, SCBD Park, Jakarta, Selasa (6/5/2025). Foto: Syawal Darisman/kumparan
Dalam konteks transfer teknologi tersebut, Gobel bilang kebijakan tentang TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) memiliki posisi strategis. Dengan adanya kewajiban TKDN, maka investor akan membangun industri di dalam negeri.
Sehingga uang masuk, lapangan kerja tercipta, bahan baku diproses di dalam negeri, dan yang paling penting sumber daya manusia Indonesia mengalami akselerasi kemajuan.
Selain itu, Gobel meminta semua pihak untuk tidak meremehkan soal TKDN. “Ini bukan sekadar relokasi dan pengalihan pekerjaan serta kemampuan membuat komponen suatu produk sederhana, tapi ada sesuatu yang sangat strategis,” tukasnya.
ADVERTISEMENT
“Jadi jangan menyepelekan TKDN dan industri komponen. Kuncinya adalah pada pemberian insentif dari pemerintah pada perusahaan yang mengembangkan research and development (R&D). Jadi transfer teknologi terjadi dengan sendirinya,” tegasnya.
Anggota DPR RI sekaligus Ketua Liga Parlemen Indonesia-Jepang Rachmat Gobel memberikan keynote speech pada kumparan New Energy Vehicle Summit 2025 di MGP Space, SCBD Park, Jakarta, Selasa (6/5/2025). Foto: Syawal Darisman/kumparan
Menurut Gobel, Indonesia sangat beruntung memiliki jumlah penduduk yang besar dan sumberdaya alam yang kaya. Karena hal tersebut jadi modal kuat untuk menghadirkan investor ke dalam negeri.
“Siapa pun akan tertarik untuk investasi di Indonesia karena pasarnya sangat besar. Jadi yang pertama adalah jaga dan lindungi pasar dalam negeri ini sebagai modal dasar untuk menjadikan Indonesia sebagai negara industri yang maju. Bukan dengan membiarkan diri kita menjadi negara importir apa saja,” tuntasnya.