Rapor Merah Jualan Suzuki Ignis 2019, Bagaimana Nasibnya?

23 Desember 2019 15:36 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suzuki Ignis Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suzuki Ignis Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
ADVERTISEMENT
Eksistensi Suzuki Ignis di segmen mobil perkotaan nampaknya mulai memudar. Ignis yang dalam beberapa tahun lalu sempat menjadi pemimpin pasar, kini seolah harus puas dengan angka penjualan seadanya.
ADVERTISEMENT
Ya, penjualan Ignis memang mengalami penurunan yang signifikan. Bahkan, menurut Marketing Director 4W PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), Donny Saputra, penjualan Ignis di tahun 2019 ini turun hingga lebih dari 50 persen.
“Ignis ini dari 1.500an sekarang jadi 800an. Turun 53 persen,” ujar Donny saat ditemui di peluncuran new Baleno beberapa waktu lalu.
Jika menengok ke data penjualan wholesales Gaikindo, penjualan Ignis selama periode Januari hingga Oktober 2019 hanya mencatatkan angka 4.206 unit. Angka tersebut merosot tajam 67,45 persen dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2018 (12.924 unit).
Anjloknya penjualan Ignis tersebut, menurut Donny tidak terlepas dari beberapa hal, seperti turunnya pasar mobil perkotaan secara keseluruhan, fokus penjualan perusahaan, hingga kebutuhan siklus pergantian model.
Suzuki Ignis Sport Edition Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Untuk pasar mobil perkotaan sendiri, menurut Donny memang mengalami penurunan yang cukup besar dan tidak jauh berbeda dengan menurunnya penjualan Ignis.
ADVERTISEMENT
“Kira-kira segitu juga (sama dengan penurunan Ignis), karena kan selama ini kita paling dominan di segmen citycar,” jelas Donny.
Selain faktor pasar city car yang mengalami penurunan, anjloknya penjualan Ignis juga disebabkan oleh fokus penjualan Suzuki yang berubah. Menurut Donny, di tahun 2019 ini pihaknya memang lebih memfokuskan untuk menjual produk-produk yang diproduksi di Indonesia.
Suzuki Ignis Sport Edition Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Hal itu nampaknya tidak terlepas dari naiknya bea masuk impor yang diatur dalam perubahan PPh 22, serta tingginya angka impor yang dilakukan oleh Suzuki bila dibandingkan merek-merek otomotif lainnya.
“Jadi di 2019 ini fokus penjualan kita berubah nih, lebih fokus ke kendaraan yang kami produksi di Indonesia. 2018 kontribusi penjualan dari produk yang diproduksi di Indonesia itu sekitar 78-80 persen. Nah, supaya mengurangi resiko perusahaan dan lain sebagainya, kami putuskan untuk fokus berjualan produk yang diproduksi disini,” jawab Donny.
ADVERTISEMENT
Faktor belum juga bergantinya model Ignis juga rupanya sedikit mempengaruhi. Menurut Donny, untuk saat ini memang sudah ada beberapa konsumen yang menanyakan pergantian model dari Ignis.
“Ya ada, kalau kita bicara produk itu sendiri kan life circle-nya tinggal 16-18 bulan ya. Kalau dengan kata lain, setiap tahun itu harus ada penyegaran kan, jadi ya memang mau tidak mau Ignis juga harus ada penyegaran,” beber Donny.
Suzuki Ignis Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Meski mengalami penurunan yang cukup signifikan, Suzuki sendiri nampaknya belum berencana menghentikan penjualan Ignis, Menurut Suzuki, angka 800an unit per bulan tersebut masih cukup bagus dan sesuai dengan target yang mereka canangkan saat ini terhadap Ignis.