Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Tahun 2019 ini diprediksi menjadi tahun yang kurang bersahabat bagi para produsen mobil di Indonesia. Alasan utamanya tentu saja karena pada tahun ini, Indonesia memasuki tahun politik.
ADVERTISEMENT
Kekhawatiran akan menurunnya penjualan mobil akibat tahun politik pun terbukti terjadi pada kuartal pertama tahun ini. Bahkan hal itu sangat berdampak pada segmen mobil mewah, salah satunya Mercedes-Benz.
Deputy Director Sales Operation and Network Development Mercedes-Benz Indonesia, Karyanto Hardjosoemarto, menuturkan bahwa pemilu sangat berdampak pada penjualan Mercedes-Benz di periode bulan April hingga Mei 2019.
“Perkembangannya sales terus terang khususnya bulan April dan Mei ini menurun ya dibanding bulan-bulan sebelumnya. Kalau bulan April itu kan karena pas pemilu, terus kemudian dari jeda pemilu ke pengumuman itu kan cukup panjang juga waktunya hampir sebulan. Jadi memang market cenderung wait and see sih yang kita lihat,” jelas Karyanto.
Karyanto menjelaskan, segmen mobil premium akan sangat sensitif terhadap situasi kondisi keamanan di Indonesia. Menurutnya, banyak konsumen yang telah melakukan pemesanan kendaraan, namun ketika hendak melakukan pembayaran cenderung menunda dan melihat dahulu kondisi keamanan dan stabilitas.
ADVERTISEMENT
“Sebenarnya kalau bicara market, banyak sih yang pesan kaya pas IIMS kemarin, cuma begitu ketika hendak pembayaran, banyak yang minta ditunda dulu karena ingin wait and see kondisinya. Khususnya pas yang kemarin kericuhan tanggal 21-22 Mei itu,” ungkap Karyanto.
Karyanto juga mengungkapkan, pada kuartal pertama lalu, Mercedes-Benz berhasil mencatatkan angka penjualan sebesar 841 unit, angka tersebut dinilai menurun 17 persen dibanding periode yang sama pada tahun lalu. Dari angka penjualan 841 unit tersebut didominasi oleh penjualan unit C-Class sebesar 29 persen, disusul di posisi kedua oleh E-Class sebesar 24 persen, dan SUV nya 27 persen.
Meski mengalami penurunan pada kuartal pertama, Mercedes-Benz mengaku tidak akan merevisi target penjualan mereka pada tahun ini. Mercedes-Benz berharap bahwa pada kuartal kedua nanti khususnya habis Lebaran dan pada ajang GIIAS, penjualan mereka akan kembali membaik.
ADVERTISEMENT