Rombak Yamaha R15 ala Cafe Racer Klasik Bermodal Rp 10 Juta

10 Juli 2021 9:45 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Modifikasi bodi Yamaha R15 cafe racer. Foto: Insan Motor Bekasi
zoom-in-whitePerbesar
Modifikasi bodi Yamaha R15 cafe racer. Foto: Insan Motor Bekasi
ADVERTISEMENT
Aliran modifikasi Yamaha YZF-R15 di Indonesia lebih lebih dominan ke arah sporty racing. Nah jika ingin tampil beda, bisa mengubahnya menjadi cafe racer fairing klasik.
ADVERTISEMENT
Insan Motor Bekasi punya solusi cepat dan mudahnya. Yustinus Erwan Santoso, pemilik rumah modifikasi tersebut menyediakan paketan body kit Yamaha R15 plug and play (PNP) alias tinggal pasang tanpa repot melakukan ubahan besar pada rangka.
"Tadinya ini desain untuk personal, tapi saya buat opsi plug and play-nya. Nggak ada ubahan berat, paling sedikit saja (kustomisasi) di bagian dudukan bawah rangka dekat aki," kata Iyus, sapaan karibnya kepada kumparan belum lama ini.
Untuk bahan pembuatan body kit ini, Iyus menggunakan bahan dari fiberglass. Jadi karena sudah memiliki desain cetakan desain bodi produknya bisa cepat hanya sekitar 2 atau 3 minggu saja.
"Paketan bodi ini Rp 10 juta, memang agak mahal tapi saya menggunakan top material. Bahan cat menggunakan kepunyaan mobil, jadi cerah dan enggak mudah rusak," jelasnya.
Modifikasi bodi Yamaha R15 cafe racer. Foto: Insan Motor Bekasi
Nah dengan mengeluarkan Rp 10 juta, paket body kit ini mencakup fairing kiri dan kanan, bodi belakang, kondom tangki, bodi depan, jok belakang, jok depan, lampu belakang, dan lampu daymaker di depan. Untuk warna dan livery bisa menyesuaikan dengan selera konsumen.
ADVERTISEMENT
"Untuk desainnya saya ambil memang dari tampilan cafe racer fairing di tahun 1970-an. Itu bisa dilihat dari desain bodi depan dan belakangnya," pungkas dia.

Mengapa tak gunakan pelat galvanis?

Modifikasi bodi Yamaha R15 cafe racer. Foto: Insan Motor Bekasi
Lantas mengapa Iyus tak menggunakan pelat galvanis yang lebih identik dengan konstruksi bodi motor kustom? Menurutnya menggunakan bahan fiber akan mengurangi efisiensi waktu pengerjaan. Lagi pula, menurutnya fiberglass juga cukup banyak digunakan di motor-motor modifikasi.
"Untuk efisiensi produksi lebih enak bahan fiberglass. Kalau pakaigalvanis harus ada motornya dan didesain ulang," imbuhnya.