Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Mengacu keterangan resmi yang diterima kumparan, Jumat (14/2) memang benar beberapa model akan disuntik mati, tetapi hanya terjadi di India.
Country Manager Royal Enfield Indonesia, Irvino Edwardly mengaku enggan berkomentar lebih jauh soal isu spekulatif terhadap produk Royal Enfield, apalagi tidak terjadi di dalam negeri.
"Namun dapat kami pastikan bahwa model Royal Enfield Classic 500 & Bullet 500 akan tetap dipasarkan di Indonesia," jelas Irvino.
Melansir Business Today, mesin lawas berkapasitas termasuk 350 dan 500 cc besutan Royal Enfield itu tidak memenuhi regulasi emisi Bharat Stage VI (serupa Euro 6) yang akan berlaku 1 April 2020.
Meski begitu, motor seperti Royal Enfield Classic, Bullet, maupun Rumbler tetap akan diproduksi untuk kebutuhan ekspor, termasuk ke Indonesia.
ADVERTISEMENT
Sebagai gantinya, pabrikan akan memfokuskan pada mesin 650 cc baru yang telah dipasangkan pada Interceptor maupun Continental GT.
"Informasi lebih detail mengenai produk baru Royal Enfield akan kami sampaikan pada waktu yang tepat," sambung Irvino.
Bicara spesifikasi mesin 500 cc-nya itu, berkubikasi 499 cc, satu silinder, berpendingin udara yang menjanjikan tenaga 27 dk di 5.250 rpm dan torsi maksimum 41 Nm di putaran 4.000 rpm. Daya maksimumnya itu didistribusikan melalui transmisi manual 5-percepatan.
Mesin tersebut merupakan dapur pacu yang dipasangkan pada beberapa model Royal Enfield seperti Bullet, Classic, dan Rumbler --di India dikenal Thunderbird.