Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Bukan tidak mungkin ada perubahan bentuk. Utamanya pada sisi tapak ban yang menumpu bobot mobil secara keseluruhan. Bisa-bisa permukaannya menjadi rata alias timbul flat spot karena kelamaan tidak digerakkan.
Guna mengatasi hal ini, On Vehicle Test (OVT) Manager PT Gajah Tunggal, Zulpata Zainal menjelaskan cara pertama adalah menggantungkan semua ban, artinya melayang tidak menapak.
"Untuk jaga-jaga bisa saja kendaraan didongkrak atau diganjal, agar ban tidak langsung nempel ke permukaan lantai kalau kendaraan disimpan lama," papar Zul, sapaan akrabnya saat dihubungi kumparan belum lama ini.
Cara ini dikatakan Zul memang ampuh, namun butuh effort yang besar. Belum lagi membutuhkan minimal empat dongkrak buat menggantungkan ban .
Pertimbangan selanjutnya adalah ketika hendak dipakai, maka harus berupaya lagi menurunkan mobil dan melepas dongkrak yang sebelumnya dipakai.
ADVERTISEMENT
Maka dari itu, supaya lebih efektif bisa pilih cara kedua, yakni rutin mengecek tekanan ban pakai tire pressure gauge. Manakala berkurang dan sudah terlihat ada defleksi, langsung isi lagi anginnya.
"Isi tekanan angin agak tinggi agar ban tidak berubah bentuk. Tekanannya angin ban bisa diisi sampai 3 kgf2 atau 44 Psi," imbuh Zul.
Lewat cara kedua ini juga bermanfaat paling tidak untuk memanaskan mesin dan mengisi kembali daya aki mobil. Sebabnya, mobil akan keluar garasi menuju gerai atau toko yang menyediakan pengisian angin meskipun jaraknya dekat dari rumah.
Saran terbaik dari Zul, isi angin ban menggunakan nitrogen, karena molekulnya lebih besar ketimbang angin biasa. Sehingga tidak akan mudah kempis melalui pori-pori ban mobil .
ADVERTISEMENT
***