Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Tujuannya satu, supaya performa mesin selalu optimal selama di jalan. Namun tak sedikit juga mereka yang enggan melakukannya, lantaran belum lama sudah ganti oli .
Lalu apa benar, harus perlu ganti oli dulu sebelum perjalanan jauh?
Regional Manager PT ExxonMobil Lubricants Indonesia (EMLI) Gervi Irsyadi mengatakan hal tersebut tergantung jarak dan rute yang akan ditempuh mobil.
"Perjalanannya seperti apa? Touring? Jika jaraknya cukup panjang dengan trek yang cukup berat, ada baiknya ganti oli terlebih dahulu," ujarnya kepada kumparan, Kamis (29/10).
Kendati oli mesin sudah dirancang dengan ketahanan tinggi sampai 10.000 km, ganti oli tetap dibutuhkan. Sebab, perlu ingat, oli yang tidak diganti mengandung kotoran berupa kerak sisa pembakaran, atau gram dari gesekan antar komponen.
ADVERTISEMENT
Ketika oli terlampau kotor kemudian digunakan untuk jarak tempuh jauh dan relatif lama, kinerja mesin berkurang. Oli juga tidak lagi efektif melumasi komponen internal mesin.
Yang ada karena kotoran, komponen bisa lebih cepat aus dan memuai, sehingga mesin beroperasi dengan suhu yang lebih tinggi.
"Jika oli lama tidak diganti, kerja mesin jauh lebih berat dan dapat mengakibatkan overheat, lebih lanjut berdampak pada kerusakan mesin," jelasnya.
Tak perlu ganti oli kalau jaraknya dekat
Namun manakala jarak berpergian keluar kota masih punya waktu tempuh yang relatif sebentar, misalnya Jakarta-Bogor atau Jakarta Bandung, tidak perlu penggantian oli. Tapi biar lebih meyakinkan sebelum pergi, cek kondisi dan volume oli melalui dipstick yang tersedia.
ADVERTISEMENT