Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Supaya mobil tetap prima performanya, oli mesin menjadi salah satu komponen yang harus diperhatikan. Umumnya, para pabrikan mobil sudah memiliki rekomendasi, terkait merek dan jenis oli mesin yang sesuai dengan spesifikasi mobilnya.
ADVERTISEMENT
Namun kenyataannya, tak sedikit dari mereka yang punya kebiasaan mengganti-ganti merek oli mesin. Ada berbagai alasan, mulai dari rekomendasi teman, atau karena terpengaruh dengan diskon yang ditawarkan para bengkel atau toko oli.
Pertanyannya kemudian, apakah perilaku tersebut baik-baik saja atau akan berefek negatif pada mesin mobil?
Menjawab pertanyaan tersebut, Technical Service Dealer Astra Daihatsu Motor (ADM), Bambang Supriyadi mengatakan, berganti-ganti merek oli mesin sangat tidak direkomendasikan.
Bukan tanpa sebab, meski memiliki spesifikasi tingkat kekentalan oli yang sama, kandungan aditif yang terdapat di dalamnya bisa saja akan berbeda.
“Karena masing-masing merek oli, umumnya mempunyai bahan aditif yang berbeda-beda,” jelas Bambang, saat dihubungi kumparan, Rabu (29/1) siang.
Lanjut Bambang menjelaskan, kerusakan yang disebabkan oleh berganati-ganti merek oli mesin tersebut, umumnya akan dirasakan dalam jangka panjang.
ADVERTISEMENT
“Memang secara jangka pendek tidak terasa, namun jangka panjangnya bisa menimbulkan adanya endapan lumpur atau kotoran,” papar Bambang.
Selain dapat menyebabkan terjadinya endapan kotoran pada ruang mesin, penggunaan oli yang memiliki spesifikasi dan aditif tidak sesuai juga bisa membuat kondisi bagian dalam mesin menjadi berwarna kuning.
Senada dengan Bambang, Kepala bengkel Toyota Auto2000 Bandar Lampung, Nurrahman Adi Saputra, juga mengatakan bahwa melakukan berganti-ganti merek oli mesin bisa berakibat pada suara mesin yang menjadi kasar.
“Untuk oli yang aditifnya melekat ke lapisan, kemudian diganti yang tidak ada aditifnya, biasanya akan lebih kasar suara mesinnya. Dan bisa juga membuat beberapa part menjadi lebih cepat aus,” ujar Nurrahman.
Bila sudah mengalami kondisi demikian, bukan tidak mungkin para pemilik mobil akan direkomendasikan untuk melakukan turun mesin dan melakukan perbaikan pada komponen blok mesin tersebut.
Oleh karena itu, baik Bambang dan Nurrahman, keduanya menyarankan agar para pemilik mobil sebaiknya hanya menggunakan satu merek oli mesin saja. Pastikan oli mesin tersebut, memiliki spesifikasi tingkat kekentalan dan kandungan zat aditif yang sesuai dengan rekomendasi pabrikan.
ADVERTISEMENT