Ini Akibatnya Bila Jarang Ganti Oli Mobil

3 Januari 2019 10:02 WIB
clock
Diperbarui 15 Maret 2019 3:50 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Bengkel Auto2000 Toyota (Foto: dok. Auto2000)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bengkel Auto2000 Toyota (Foto: dok. Auto2000)
ADVERTISEMENT
Ganti oli secara rutin pada waktunya adalah kewajiban setiap pemilik kendaraan. Apabila tindakan perawatan mesin berupa ganti oli diabaikan, bisa berdampak buruk dan berkepanjangan.
ADVERTISEMENT
Salah satu masalahnya oli bisa berkurang dan jadi mengental. Bahkan kalau kelamaan dibiarkan, pelumas yang tadinya kental bisa mengendap menjadi sludge (lumpur) layaknya karamel, seperti gambar yang diunggah oleh akun Instagram Achmad Subechi.
Blok mesin Toyota Avanza yang dibongkar terdapat endapan oli karena jarang diganti (Foto: dok. Instagram/Achmad_Subechi)
zoom-in-whitePerbesar
Blok mesin Toyota Avanza yang dibongkar terdapat endapan oli karena jarang diganti (Foto: dok. Instagram/Achmad_Subechi)
Pada gambar tersebut terpampang bagian dalam blok mesin Toyota Avanza produksi tahun 2010, yang sudah menginjak 200 ribu km namun sering telat ganti oli.
Kalau sudah begitu menurut Dealer Technical Support PT Toyota-Astra Motor (TAM), Didi Ahadi, oli sudah tidak berfungsi lagi melumasi dan membersihkan komponen mesin dari karbon, akibatnya bisa menyebabkan kerusakan permanen pada suku cadangnya.
"Oli akan berkurang daya pelumasannya (kalau jarang mengganti oli), menjadi berkerak, dan mengental, sehingga berpotensi menimbulkan gesekan berlebih dan akhirnya merusak komponen mesin karena oli tidak dapat melumasi mesin," jelas Didi saat dihubungi kumparanOTO pada Rabu (3/1).
Blok mesin Toyota Avanza yang dibongkar terdapat endapan oli karena jarang diganti (Foto: dok. Instagram/Achmad_Subechi)
zoom-in-whitePerbesar
Blok mesin Toyota Avanza yang dibongkar terdapat endapan oli karena jarang diganti (Foto: dok. Instagram/Achmad_Subechi)
Masih dijelaskan Didi, apabila masih membandel tidak mengganti oli, gejala pertama tarikan akan terasa berat, getar mesin lebih terasa, dan mesin akan menimbulkan suara yang kasar. Lebih lanjut juga akan berdampak pada konsumsi BBM-nya yang lebih boros karena gesekan antar komponen yang semakin besar.
ADVERTISEMENT
"Dampaknya mesin harus di-overhaul, karena banyak komponen yang aus dan tidak presisi lagi. Resikonya besar dan mahal, sebaiknya olinya rutin diperiksa dan diganti," ujarnya lagi.
Untuk itu Didi menyarankan untuk rutin melakukan pengecekan dan perawatan terhadap mobil minimal 6 bulan sekali, baik yang setiap hari dipakai, maupun yang jarang. Artinya, tidak usah menunggu hingga kadar oli berkurang atau warnanya yang menjadi hitam pekat.
"Kalau Toyota menyarankan setiap 6 bulan untuk servis berkala. Bukan berarti kadaluarsa oli hanya 6 bulan ya, hanya kepada intensitas pelanggan ke bengkel," tutup Didi.