Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Salah satu masalahnya oli bisa berkurang dan jadi mengental. Bahkan kalau kelamaan dibiarkan, pelumas yang tadinya kental bisa mengendap menjadi sludge (lumpur) layaknya karamel, seperti gambar yang diunggah oleh akun Instagram Achmad Subechi.
Pada gambar tersebut terpampang bagian dalam blok mesin Toyota Avanza produksi tahun 2010, yang sudah menginjak 200 ribu km namun sering telat ganti oli .
Kalau sudah begitu menurut Dealer Technical Support PT Toyota-Astra Motor (TAM), Didi Ahadi, oli sudah tidak berfungsi lagi melumasi dan membersihkan komponen mesin dari karbon, akibatnya bisa menyebabkan kerusakan permanen pada suku cadangnya.
"Oli akan berkurang daya pelumasannya (kalau jarang mengganti oli), menjadi berkerak, dan mengental, sehingga berpotensi menimbulkan gesekan berlebih dan akhirnya merusak komponen mesin karena oli tidak dapat melumasi mesin," jelas Didi saat dihubungi kumparanOTO pada Rabu (3/1).
Masih dijelaskan Didi, apabila masih membandel tidak mengganti oli, gejala pertama tarikan akan terasa berat, getar mesin lebih terasa, dan mesin akan menimbulkan suara yang kasar. Lebih lanjut juga akan berdampak pada konsumsi BBM-nya yang lebih boros karena gesekan antar komponen yang semakin besar.
ADVERTISEMENT
"Dampaknya mesin harus di-overhaul, karena banyak komponen yang aus dan tidak presisi lagi. Resikonya besar dan mahal, sebaiknya olinya rutin diperiksa dan diganti," ujarnya lagi.
Untuk itu Didi menyarankan untuk rutin melakukan pengecekan dan perawatan terhadap mobil minimal 6 bulan sekali, baik yang setiap hari dipakai, maupun yang jarang. Artinya, tidak usah menunggu hingga kadar oli berkurang atau warnanya yang menjadi hitam pekat.
"Kalau Toyota menyarankan setiap 6 bulan untuk servis berkala. Bukan berarti kadaluarsa oli hanya 6 bulan ya, hanya kepada intensitas pelanggan ke bengkel," tutup Didi.
Live Update
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 5 November 2024, 20:55 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini