Ternyata, Oli Kendaraan Juga Punya Kedaluwarsa

11 Mei 2018 8:38 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ganti oli motor. (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ganti oli motor. (Foto: Shutterstock)
ADVERTISEMENT
Pelumas mesin terdiri dari kandungan oil base berjenis mineral atau sintetis dicampur beberapa racikan zat aditif yang mampu memberikan perlindungan pada komponen mesin. Namun seperti makanan kemasan yang ada campuran bahan kimianya serta memiliki waktu kadaluarsa, benarkah pelumas juga memiliki waktu kedaluwarsa?
ADVERTISEMENT
Menjawab hal itu, Plant and Operation Director MPM Lubricants Ari Sutanto menjelaskan, pelumas mesin yang kemasannya tidak pernah dibuka memiliki umur yang panjang, namun perlu disimpan di tempat yang tidak terkena paparan sinar matahari langsung, karena sinar matahari menyebabkan oli menguap sehingga timbul udara yang membuatnya teroksidasi.
"Sebenarnya kalau kemasan tidak pernah dibuka dan penyimpanannya baik atau dalam artian tidak kena langsung sinar matahari bisa bertahan lama, beda cerita kalau sudah pernah dibuka terus ditutup lagi, itu oli sudah bercampur dengan oksigen dan sudah pasti menyebabkan oksidasi, selama oli tidak teroksidasi itu tidak rusak (olinya), jadi kalau enggak cepat dipakai malah merusak mesin karena sudah terkontaminasi," terangnya.
ADVERTISEMENT
Anjuran
Ari menambahkan, sebaiknya konsumen menggunakan oli yang berumur maksimal dua tahun sejak diproduksi. Untuk mengetahui waktu produksi, setiap pabrikan akan menyematkan tanggal produksi di bagian bawah kemasan yang dapat dijadikan patokan saat membelinya.
"Di kemasan ada tanggal produksinya, selama tidak dibuka setahun dua tahun enggak apa-apa karena tidak ada kontaminasi dengan udara, karena kalau sudah dibuka tutupnya bisa menyebabkan endapan karena oksidasi," kata Ari.
Tak cuma itu, ia pun menyarankan bagi pemilik kendaraan yang intensitas pemakaian kendaraannya relatif sedikit atau dikendarai pada hari libur saja, sebaiknya juga rutin mengganti oli mesin berdasarkan buku petunjuk servis atau idealnya enam hingga delapan bulan sekali diganti.
"Kalau hanya dipakai jalan Sabtu atau Minggu aja juga kami pernah riset, paling tidak 6 sampai 8 bulan sebaiknya diganti, karena kan olinya sudah teroksidasi, karena begitu starter kan dia bercampur dengan oli lama, gesekan segala macam, nah itu kan bahan kimianya tercampur juga dengan kandungan material yang ada di ruang mesin," tutup Ari.
ADVERTISEMENT
Jadi bagi kamu yang hendak mengganti oli kendaraan, sebaiknya lihat dulu tanggal produksinya, jangan ragu untuk meminta ganti dengan yang lebih baru apabila menunjukkan umur oli lebih dari dua tahun sejak diproduksi.
Ingin tahu lebih banyak tips otomotif kumparan? Klik tautan ini ya!