Sejarah Kenapa Posisi Setir Mobil Ada Versi Kanan dan Kiri

1 Oktober 2021 15:01 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Posisi tangan 9-3 pada setir kemudi yang dianjurkan Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO
zoom-in-whitePerbesar
Posisi tangan 9-3 pada setir kemudi yang dianjurkan Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO
ADVERTISEMENT
Setiap negara memiliki letak setir mobil yang berbeda, ada yang di sebelah kanan dan ada juga yang di sebelah kiri. Konsep ini disebut sebagai left-driving countries dan right-driving countries.
ADVERTISEMENT
Melansir dari worldstandards, mobil dengan setir di sebelah kanan atau disebut left-driving country mengharuskan kendaraannya menggunakan lajur di sebelah kiri guna mempermudah jarak pandang pengemudi. Negara tersebut meliputi, Inggris, Jepang, Australia, India, Singapura, Malaysia, dan Indonesia.
Ini pun juga berlaku untuk sebaliknya, mobil dengan setir di sebelah kiri, standar lalu lintasnya menggunakan lajur kanan atau disebut right-driving country. Negara tersebut meliputi Amerika Serikat, China serta negara-negara di Eropa kecuali Inggris.
Peta pengendara yang menggunakan setir kiri dan kanan. Hijau: setir kiri, Kuning: setir kanan. Foto: Dok. worldstandards.eu
Hingga saat ini, 35 persen dari populasi di dunia berkendara di sebelah kiri dan negara tersebut kebanyakan bekas koloni Inggris. Lalu, bagaimana awal mula dari penetapan posisi menyetir?

Sejarah awal posisi setir mobil

Semua ini berawal dari Kerajaan Romawi yang membangun jalanan di seluruh Eropa, sehingga seluruh pengguna jalan harus mematuhi aturan yang ditetapkan, yakni menggunakan lajur kiri.
ADVERTISEMENT
Alasannya karena kebanyakan penduduk Roma lebih dominan pengguna tangan kanan, sehingga mengharuskan menunggangi kuda dari sebelah kiri, jika menggunakan lajur kanan tentunya akan mengganggu pengguna jalan lain.
Ilustrasi kesatria menggunakan pedang dengan tangan kanan Foto: dok. Istimewa
Selain itu, karena dominan tangan kanan, ini memudahkan mereka untuk mengeluarkan pedang ketika ada ancaman pada saat menunggangi kuda.

Napoleon mengubah semuanya

Mengutip dari City Monitor, alasan banyak negara saat ini yang berkendara di lajur kanan disebabkan oleh Napoleon sendiri. Karena ia dominan tangan kiri, ini membuat ia lebih nyaman berkuda di sebelah kanan jalan.
Tentunya, karena pada saat itu Napoleon menjadi penguasa, ia mengharuskan seluruh Eropa berpindah menggunakan lajur kanan, kecuali Inggris dan Swedia yang menganggap ubahan ini konyol.
Ilustrasi Menyetir. Foto: Shutter Stock
Setelah itu, kolonisasi pun dimulai, Prancis membawa kebiasaannya ke beberapa negara yang dijadikan koloni, sehingga sampai saat ini mengadopsi setir di sebelah kiri atau right-driving countries, seperti Vietnam.
ADVERTISEMENT
Sedangkan Inggris membawa kebiasaannya ke beberapa negara yang dijadikan koloni sehingga mengadopsi setir di sebelah kanan, seperti India dan Australia.
Jepang tidak pernah dijajah oleh Inggris ataupun Prancis, lantaran ini dimulai ketika Jepang meminta bantuan Inggris untuk membuat jalur kereta yang mana menggunakan jalur di sebelah kiri. Sehingga menjadi kebiasaan dan dijadikan hukum lalu lintas pada tahun 1924.

Bagaimana dengan Indonesia?

Posisi menggenggam setir Nissan Kicks e-Power. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Ketika Belanda menjajah Indonesia di tahun 1596, Belanda masih memiliki kebiasaan menyetir di sebelah kiri, sehingga kebiasaan tersebut diadopsi oleh Indonesia.
Meskipun Belanda sempat dikuasai oleh Napoleon yang mana kemudian menjadi negara yang mengadopsi menyetir di sebelah kanan, Indonesia pun tetap mempertahankan kebiasaan tersebut.
Faktor lainnya pun dikarenakan Indonesia juga sempat dijajah oleh Inggris dan Jepang, yang mana keduanya memiliki kebiasaan menyetir di sebelah kiri.
ADVERTISEMENT

Beberapa negara ada yang pindah lajur

Kungsgatan jadi saksi perpindahan Swedia ke lajur kanan pada tahun 1967 Foto: dok. Istimewa
Ya, ada beberapa yang sebelumnya menggunakan aturan lajur kiri kemudian berpindah ke lajur kanan, begitu juga sebaliknya. Seperti Swedia, negara yang memutuskan untuk berpindah menggunakan lajur kanan. Ini dikarenakan kebanyakan posisi setir mobil di Swedia terletak di sebelah kiri dan mereka menggunakan lajur sebelah kiri, alhasil angka kecelakaan melesat tinggi.
Sehingga pada tanggal 3 September 1967, tepatnya pada jam 5 pagi, pemerintah meresmikan Swedia menjadi negara yang menggunakan lajur kanan atau right-driving country.
Tidak hanya Swedia, negara Samoa pun melakukan hal yang sama tetapi berpindah ke lajur kiri. Ini disebabkan impor kendaraan dari New Zealand dan Australia lebih mudah dan murah yang mana kendaraan tersebut menggunakan setir kanan, sehingga Samoa harus melakukan penyesuaian kembali.
All new Honda Brio setir kiri yang akan diekspor ke Filipina dan Vietnam Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO
Meskipun perpindahan ini menuai ancaman, rencana tersebut tetap berjalan hingga pada tanggal 7 September 2009, Samoa resmi menggunakan lajur kiri.
ADVERTISEMENT
Nah, meskipun memiliki sejarah yang cukup panjang, inti dari penetapan lajur mengemudi ini bertujuan memberikan kemudahan serta keselamatan untuk pengemudi ketika berkendara.