Shell Jual V-Power Diesel Standar Euro5, Cocok Buat Palisade dan Pajero Sport

Ilustrasi SPBU Shell. Foto: REUTERS/Marcos Brindicci

Shell Indonesia kini menghadirkan portofolio bahan bakar minyak (BBM) Shell V-Power Diesel terbaru. Produk ini diklaim sudah memenuhi spesifikasi standar Euro 5.

Berdasarkan keterangan perusahaan, Shell V-Power Diesel anyar ini, memiliki angka setana 51 dengan kandungan sulfur yaitu 10 ppm.

Selain itu ada juga teknologi Dynaflex yang jadi unggulan Shell, yang memiliki daya bersih untuk melindungi kendaraan dari endapan yang mengurangi performa mesin.

Presiden Direktur dan Direktur Mobility Shell Indonesia, Dian Andyasuri mengatakan, Shell secara global menetapkan strategi mempercepat transformasi bisnis energi dengan emisi nol bersih di 2050.

"Teknologi Dynaflex memiliki molekul pembersih, menjaga injektor

tetap bersih, mencegah munculnya deposit di dalam mesin dan membantu menjaga performa mesin kendaraan," tuturnya.

Cocok untuk Pajero Sport dan Palisade

Berdasarkan spesifikasi tersebut, Shell mengungkapkan produknya ini cocok buat mobil-mobil diesel dengan mesin berteknologi modern.

Mulai dari all-new Hyundai Palisade yang mengusung mesin R 2.2L

CRDi inline 4-silinder diesel dengan e-VGT. Bisa juga di mesin 2.2L CRDi turbodiesel engine dengan 8-speed automatic Dual Clutch Transmission (DCT) milik New Santa Fe.

New Pajero Sport dari pabrikan Mitsubishi Motors sesuai dengan rekomendasi panduan Owners Manual. SUV milik tiga berlian ini dilengkapi dengan mesin diesel berteknologi Variable Geometry Turbo (VGT).

Harga dan Promo Shell V-Power Diesel

BBM terbaru in sudah ada di SPBU Shell yang tersebar di DKI Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi dan Bandung. Harganya Rp 11.990.

Ada promo juga, tapi lewat aplikasi Shell Go+. Rewardnya sebesar 2 (dua) poin untuk setiap liter pembelian Shell V-Power Diesel.

“Kami harap Shell V-Power Diesel baru bisa memenuhi kebutuhan pelanggan akan bahan bakar yang berkualitas untuk mesin diesel modern, dan di saat yang sama, membantu mengurangi jejak karbon yang dihasilkan,” tutur Gita.