Siap Eksis di Indonesia, Populasi Mobil Listrik BYD 1,8 Juta Unit Secara Global

30 Mei 2023 15:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut B. Pandjaitan, menghadiri penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) antara Republik Indonesia dengan Raksasa Mobil Listrik BYD di Shenzhen, Tiongkok. Foto: Dok. Kemenko Marves
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut B. Pandjaitan, menghadiri penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) antara Republik Indonesia dengan Raksasa Mobil Listrik BYD di Shenzhen, Tiongkok. Foto: Dok. Kemenko Marves
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
BYD menjajaki potensi pasar investasi mobil listrik di Indonesia. Ini dibuktikan dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding (MoU)) antara Republik Indonesia dengan BYD di Shenzhen, China, pada Kamis (25/5/2023).
ADVERTISEMENT
Mengutip Kemenkomarves, penandatanganan MoU ini dilakukan oleh Deputi Koordinator Bidang Transportasi dan Infrastruktur Kemenko Marves, Rachmat Kaimuddin, dan General Manager BYD, Divisi Penjualan Mobil Asia Pasifik, Liu Xueliang. Hadir pula Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut B. Pandjaitan dan CEO BYD, Wang Chuanfu.
"Penandatanganan MoU ini mencerminkan pentingnya langkah-langkah ke depan dalam mewujudkan ambisi kendaraan listrik di Indonesia,” kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut B. Pandjaitan, dikutip Kemenkomarves.
“Kami ingin mengembangkan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia sehingga dapat menjadi pasar otomotif terbesar di Asia Tenggara, dan kami mengapresiasi inisiatif BYD untuk menjajaki peluang ini lebih lanjut,” sambungnya.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut B. Pandjaitan, menghadiri penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) antara Republik Indonesia dengan Raksasa Mobil Listrik BYD di Shenzhen, Tiongkok. Foto: Dok. Kemenko Marves
BYD merupakan pabrikan otomotif, yang memiliki pangsa pasar kendaraan listrik terbesar, dan terus berkembang. Di 2022, jenama asal China ini berhasil mencatatkan penjualan global sebanyak 1,85 juta unit.
ADVERTISEMENT
Ini melonjak 211 persen dari tahun 2021 sebesar 593.745 unit. Sementara di kuartal pertama 2023, penjualan mobil listrik BYD tembus di angka 264.647 unit, naik 86 persen dibanding bulan Januari hingga Maret tahun lalu.
Ini tidak termasuk penjualan kendaraan komersial seperti bus maupun truk. Merek yang dikerjasamakan dengan perusahaan lain, seperti Denza (BYD dan Mercedes-Benz).
Salah satu mobil listrik yang beredar di jalanan Thailand. (BYD Atto 3) Foto: Sena Pratama/kumparan
Perusahaan yang didirikan sejak tahun 1995 ini, juga sudah memperluas operasinya ke lebih dari 50 negara. Jumlah karyawannya juga tembus 220.000 orang di seluruh dunia.
"Dengan memanfaatkan kekuatan Indonesia dan dengan menyambut transisi kendaraan listrik, Indonesia dapat membuka jalan baru untuk pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, serta pembangunan berkelanjutan," tukasnya.
Dirinya berharap, dengan adanya kerja sama dengan mitra internasional seperti BYD, dapat menempatkan Indonesia sebagai pemain industri kendaraan listrik global. Selain itu, transformasi mobilitas yang lebih hijau bisa diraih dalam waktu yang lebih cepat.
ADVERTISEMENT