Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
ADVERTISEMENT
Mobil bertransmisi manual masih banyak dipilih konsumen, umumnya karena iming-iming efisiensi BBM-nya, dibanding dengan yang otomatik.
ADVERTISEMENT
Namun perlu dipahami, seperti diungkapkan Senior Instructor Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, mobil manual tidak selamanya irit. Karena kembali lagi pada karakter mengemudinya. Malah bisa-bisa konsumsi bahan bakarnya malah lebih boros.
"Harus disadari irit atau enggaknya mobil tergantung karakter berkendara masing-masing, ini lebih kepada pengemudinya paham atau tidak menyetir mobil yang benar. Mungkin bisa, belum tentu paham," katanya kepada kumparan, Selasa (3/3).
Lantas, bagaimana supaya bisa mencapai konsumsi BBM yang irit di mobil manual? Nah, Sony coba memberikan beberapa jurusnya, simak berikut ini.
Hindari modifikasi
Pemilik mobil biasanya menyiasati konsumsi BBM dengan melakukan modifikasi. Umumnya mereka mengubah jalur listrik yang mengarah ke komponen koil. Menurut Sony, langkah ini justru membuat konsumsi BBM menjadi boros bahkan bisa berujung pada korsleting.
ADVERTISEMENT
"Mobil sudah dibuat memenuhi standar efisiensi BBM. Jadi jangan memodifikasi mesin misalnya pakai alat pengirit bahan bakar. Dalam waktu dekat mungkin ada efeknya, tapi jangka panjangnya bisa saja merusak," paparnya.
Kecepatan gradual dan konstan
Agar bahan bakar tetap irit saat mengemudi mobil manual, cara paling mudah dengan mempertahankan batas kecepatan. Sony menyarankan untuk selalu menghindari perlambatan dan menaikkan kecepatan mesin secara mendadak.
"Injak pedal gas pelan-pelan itu sebenarnya enggak bikin mobil jadi irit, perhatikan saja mobil yang sudah ada indikator econya, dia akan aktif disaat torsi tertentu. Injak gas mobil juga harus gradual dan bukan agresif," katanya.
Jaga Putaran mesin
Putaran mesin yang terlalu tinggi atau rendah secara konstan bisa membuat konsumsi bahan bakar menjadi lebih besar. Cara mengemudi yang hemat yakni memindahkan transmisi dari rendah ke tinggi di kisaran 2000-2.500 RPM.
ADVERTISEMENT
"Selain gas gradual dan konstan. RPM maksimal dari torsi mobil itu juga harus diperhatikan, jangan sampai menggerung maksimalnya 2.000-2.500 rpm," paparnya.
Pengereman yang tepat
Kunci berkendara hemat bahan bakar bukan hanya teknik injak pedal gas saja. pengemudi juga wajib mengetahui perilaku pengereman agar konsumsi bahan bakar tetap efisien.
Sonny menjelaskan, mesin membutuhkan tenaga tidak hanya saat berakselerasi namun juga saat mengurangi kecepatan hingga berhenti atau deselerasi. Teknik engine brake bisa jadi solusi jitu.
"Karena semakin sering kita menggunakan engine break tapi secara halus ya itu berarti aliran bahan bakar terputus, itu biasanya rata-rata bahan bakarnya langsung tinggi," ucapnya.
Pemilihan bahan bakar
Terakhir dari Sony, menentukan kualitas bahan bakar untuk kendaraan juga jadi faktor yang menentukan keiritan sebuah mobil.
ADVERTISEMENT
"Biasanya kan sudah ada keterangan di buku manual atau tulisan di kaca mobil. Atau paling tidak sesuaikan dengan rasio kompresi mesinnya. Salah pilih BBM itu pengaruh (irit BBM)," imbuhnya.