Simulasi di AS Buktikan Perisai Kolong Truk Selamatkan Pengemudi Mobil

1 Oktober 2024 15:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hasil pengujian perisai kolong yang dilakukan oleh Insurance Institute for Highway Safety (IIHS). Foto: Insurance Institute for Highway Safety (IIHS)
zoom-in-whitePerbesar
Hasil pengujian perisai kolong yang dilakukan oleh Insurance Institute for Highway Safety (IIHS). Foto: Insurance Institute for Highway Safety (IIHS)
ADVERTISEMENT
Kejadian kecelakaan maut mobil menabrak kolong truk tanpa perisai kolong kembali memakan korban. Belum lama ini, terjadi di Tol Layang Reformasi, Panakkukang, Makassar, Rabu (29/5) yang menewaskan dua orang di dalam mobil tersebut.
ADVERTISEMENT
Pada dasarnya, truk diharuskan memasang perisai kolong atau Rear Underrun Protection (RUP). Tujuannya adalah untuk meminimalisir fatalitas saat mobil menabrak bagian belakang truk.
Di Indonesia, ini sudah diatur di Pasal 3 Ayat 2 dan 3 Bab II Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 74 Tahun 2021, tentang perlengkapan kendaraan bermotor. Salah satunya mengatur kelengkapan perisai kolong belakang hingga samping.
Ketika mobil masuk ke kolong truk yang tidak memiliki penahan, fatalitasnya bagi pengemudi maupun penumpang depan begitu besar, sebab perlindungan pada sisi depan tidak maksimal.
Misalnya sisi crumple zone, hingga sensor airbag yang kemungkinan tidak bekerja dengan baik memberikan perlindungan. Sebab besar potensinya, kaca depan dulu yang terdampak benturan mengenai sisi bawah bak truk.
ADVERTISEMENT

Simulasi tabrakan dengan perisai kolong truk, berhasil selamatkan pengemudi

Hasil pengujian perisai kolong yang dilakukan oleh Insurance Institute for Highway Safety (IIHS). Foto: Insurance Institute for Highway Safety (IIHS)
Disitat dari Forbes, Insurance Institute for Highway Safety (IIHS) melakukan uji coba dengan menabrakkan mobil ke bagian belakang truk gandeng pada tahun 2011.
Kendati tidak dirilis kecepatan saat menabrak, namun terlihat truk yang memasang perisai kolong kokoh secara kontruksi dan sesuai lebar truk, mampu mencegah mobil meluncur ke bawah truk.
Dengan tabrakan yang terjadi di area depan mobil, menyebabkan sensor airbag bekerja dan sempat mengembang untuk memberikan proteksi kepada pengemudi.
Perisai kolong bisa dibilang bumper yang terbuat dari bahan logam kokoh yang dipasang tepat di bagian belakang truk. Penempatannya disesuaikan dimensi, serta lebar truk, sehingga dapat menahan mobil melaju ke kolong.
ADVERTISEMENT
Tanpa adanya perisai kolong yang kuat, mobil yang menabrak bagian belakang truk akan terus melaju masuk ke dalam kolong. Kondisi tersebut membuat atap mobil hancur dan terbuka.
Posisi tersebut berakibat fatal bagi orang yang ada di dalam mobil. Kepala menjadi bagian yang paling serius karena langsung mendapat hantaman.
Hasil pengujian perisai kolong yang dilakukan oleh Insurance Institute for Highway Safety (IIHS). Foto: Insurance Institute for Highway Safety (IIHS)
“Kami pikir mandat untuk memasang perisai kolong samping pada truk besar punya manfaat yang banyak. Terlebih angka kematian akibat kecelakaan di jalan raya terus meningkat,” kata Wakil Presiden Eksekutif dan Kepala Penelitian IIHS dalam pernyataan tertulis.
Selain itu hasil penelitian IIHS juga didukung oleh Presiden Advocates for Highway and Auto Safety (Advocates) Jackie Gillan. “Ini adalah perlindungan keselamatan (perisai kolong) yang penting. Sering kali saat kecelakaan yang melibatkan truk tanpa perisai kolong, penumpang di kursi depan langsung tewas saat mobil masuk ke kolong truk dengan kondisi atap mobil terpotong,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Dari data yang dipublikasikan Forbes, pada tahun 2015 ada 1.542 orang tewas akibat kecelakaan antara mobil dan truk di Amerika Serikat. Dari angka tersebut 301 orang tewas setelah menabrak sisi samping truk. Sementara 292 orang tewas setelah menabrak bagian belakang truk.