Soal Pembatasan Usia Mobil, Pecinta Mobil Klasik Minta Kelonggaran

3 Agustus 2019 12:52 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mobil klasik Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO
zoom-in-whitePerbesar
Mobil klasik Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO
ADVERTISEMENT
Mobil-mobil yang beroperasi di wilayah DKI Jakarta akan dibatasi pada tahun 2025. Rencananya, unit yang telah memasuki usia lebih dari 10 tahun tak boleh lagi melintas di Ibu Kota.
ADVERTISEMENT
Rencana ini telah tertuang pada Instruksi Gubernur (Ingub) DKI Jakarta No. 66 tahun 2019 tentang Pengendalian Kualitas Udara dan telah diteken per 1 Agustus 2019.
Akan tetapi, rencana pembatasan usia kendaraan menimbulkan pro dan kontra, khususnya bagi mereka pecinta mobil tua atau klasik.
Indra Goin dari Euro Retro Enthusiast pun menyayangkan adanya aturan tersebut. Sebab, pembatasan usia kendaraan bakal berdampak pada sejumlah sektor.
Komunitas Euro Retro Ethusiast Foto: dok. Muhammad Ikbal/kumparan
"...akan ada pihak-pihak yang dirugikan dari peraturan ini, seperti pemilik mobil, showroom, bengkel, jasa, industri, dan komunitas-komunitas tentunya," jelas Indra saat dihubungi kumparan, Jumat (2/8).
Menurut Indra, melarang peredaran mobil yang sudah berumur di atas 10 tahun sama saja dengan menghapus sejarah. Apalagi, sejumlah pemilik bahkan tak menggunakan mobil itu setiap hari. Artinya, mobil itu kalau keluar hanya pada akhir pekan atau momen-momen tertentu.
ADVERTISEMENT
"Dengan melarang mobil-mobil tua beroperasi secara penuh di DKI Jakarta, sama saja seperti menghapus sebuah sejarah. Mobil klasik kadang kan juga ada nilai sejarah dan seperti harta karun," ujar Indra.
Deretan Mobil Klasik di IIMS 2019 Foto: dok. Muhammad Ikbal/kumparan
Sementara itu, Ketua Umum Perhimpunan Penggemar Mobil Kuno Indonesia (PPMKI), Ronny Arifudin, berharap Pemprov DKI Jakarta juga memberikan solusi bagi mereka yang sengaja mempertahankan mobil tua dengan alasan merawat sejarah.
Deretan Mobil Klasik di IIMS 2019 Foto: dok. Muhammad Ikbal/kumparan
"Mungkin rules-nya seperti apa, bisa tiru negara-negara luar, contoh paling dekat Singapura, di sana boleh jalan tapi hanya sesekali saja dan berdasarkan izin yang diberikan," terang Ronny.