Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Banjir menggenang di beberapa ruas jalan di Jakarta. Salah satunya di Kelapa Gading, Jakarta Utara, ketinggian genangan masih sekitar setengah roda mobil .
ADVERTISEMENT
Pantauan kumparan, tak sedikit kendaraan roda dua maupun empat yang nekat menerobos banjir. Bukannya tanpa sebab, tinggi genangan tersebut masih dianggap aman menerjang air.
Kendati begitu, sebaiknya pastikan dulu banjir benar-benar bisa dilewati. Salah-salah sistem kelistrikan kendaraan bisa rusak, juga timbul masalah akibat water hammer.
Biar menyegarkan ingatan lagi soal trik aman melintasi banjir, juga biar performa mobil tetap optimal, ada baiknya simak ulasannya berikut ini.
Service Departement Head Asta Isuzu Anjar Kisworo menjelaskan, saat menerjang banjir utamanya jaga kecepatan kendaraan tidak terlalu cepat.
"Karena akan mempermudah air untuk masuk ke komponen vital, selain itu juga putaran mesin dijaga lebih tinggi sedikit dibanding putaran langsam," jelasnya saat dihubungi kumparan belum lama ini.
Baru selanjutnya tepikan kendaraan untuk mengecek pelumas mesin maupun sistem penggerak. Sebab bukan tidak mungkin ada air yang akhirnya berhasil masuk ke ruang bakar lewat filter udara.
ADVERTISEMENT
"Justru yang gampang tercampur air sebenarnya bukan mesin, tetapi transmisi dan gardan, jadi cek kedua oli ini, ciri-cirinya oli berubah warna seperti susu, jika tidak segera diganti akan mempercepat keausan komponen transmisi," tambahnya.
Apabila tidak ada perubahan warna, bisa lanjutkan perjalanan. Namun tetap pertahankan kecepatan rendah sambil memompa pedal rem.
Gunanya untuk membuat gesekan supaya kampas rem cepat kering karena panas. "Jangan langsung tancap gas dan rem mendadak, soalnya rem mobil enggak pakem setelah terendam air," tuntasnya.