Biaya Rekondisi Mobil Korban Banjir, Makin Canggih Makin Mahal

8 Februari 2020 10:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi mobil menerjang banjir Foto: dok. The Driven
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mobil menerjang banjir Foto: dok. The Driven
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Rekondisi mobil yang jadi korban banjir, mengeluarkan biaya yang tak sedikit. Apalagi untuk kendaraan yang sudah mengusung teknologi canggih, seperti pada mobil menengah ke atas.
ADVERTISEMENT
Bila sudah begini, biasanya pemilik mobil memilih menjual mobilnya saja, dari pada kantong jebol buat perbaikan. Dan jangan kaget, karena harga jualnya pasti anjlok.
Adjie, Kepala Diler Mobil88 di Buaran, Jakarta Timur menyebut, mobil mewah berteknologi tinggi memiliki tingkat kerumitan rekondisi tersendiri. Apalagi suku cadangannya terbilang mahal.
Interior mobil yang rusak akibat banjir Foto: Muhammad Ikbal/kumparan
"Semakin mahal, teknologinya makin canggih, otomatis spare part-nya makin mahal, belum lagi perbaikan fitur-fiturnya, jadi makin memang, penurunan harga jual bekas makin turun." ujarnya kepada kumparan, Jumat (7/2).
Menurutnya mobil-mobil sekarang umumnya sudah menggunakan perangkat Electronic Control Unit (ECU), sehingga perlu perbaikan menyeluruh jika air sudah masuk ke dalam kabin.
"Perbaikan mobil sekelas Toyota Avanza yang terendam banjir hingga kabin terendam saja bisa mencapai Rp 20 juta. Lebih mewah, lebih jauh lagi turun harga jualnya, karena biaya perbaikan juga mahal," katanya.
Wilayah Mangkang Wetan yang terendam banjir akibat meluapnya Sungai Beringin. Foto: Dok. Adennyar
Belum lagi mobil-mobil premium yang sudah computerized, seperti Mazda CX-5 dan Toyota Camry. Mazda CX-5 yang banderol barunya dipasarkan sekitar Rp 508,8 juta untuk varian terendah biasanya paling fatal ada perbaikan jok elektrik.
ADVERTISEMENT
"CX-5 kalau jok elektriknya terendam tidak bisa dibetulkan jadi harus beli baru, harganya sekitar Rp 15 juta per kursi," paparnya.
Lebih mahal lagi penggantian ECU sedan Camry yang terendam banjir. "Bisa tembus Rp 40 juta, jadi lebih mahal," pungkasnya.
Supercar terendam banjir. Foto: dok. Istimewa

Penurunan harga

Untuk estimasi penurunan harga mobil yang pernah terendam banjir, angkanya bisa sampai setengah dari harga jual pasar bekasnya.
"Mungkin bisa sekitar 30-50 persen lebih. tergantung kerusakan juga, misalnya mesin juga terendam atau berapa lama waktunya ketika terendam banjir, jelas lebih besar (penurunannya)," ujar Bayu Januar, Head of Operation Development Mobil88.
Penurunan harga tentunya juga tergantung dari banyak tidaknya permintaan mobil tersebut. Jika model mobil bekas banjir masih banyak diminati bisa jadi penurunan harganya hanya sedikit.
ADVERTISEMENT