Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Suzuki Address dan Satria F Buatan Indonesia Laris di Luar Negeri
10 Agustus 2018 9:31 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Total 72.286 unit sepeda motor Suzuki berhasil terkirim ke 36 negara tujuan ekspor baik dalam bentuk utuh (completely builty up/CBU) atau terurai (completely knock down/CKD).
"Pada periode semester pertama tahun ini, sepeda motor Suzuki sudah kami ekspor secara CBU dan CKD, untuk CBU kenaikannya 25,7 persen dan CKD naik 35,6 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, kenaikannya tinggi karena ada varian baru yang kami ekspor," jelas Head of Export PT Suzuki Indomobil Motor (SIM) Hady Surjono Halim di ICE BSD City, Tangerang, Kamis (9/8).
Varian baru sebagai pendongkrak total ekspor sepeda motor Suzuki adalah Address, new Satria, GSX R-125, dan 150, hingga Nex 2.
ADVERTISEMENT
"Model CBU yang kami ekspor antara lain Suzuki Address, kemudian Rider atau pasar domestik sebutannya Satria, lalu GSX R-125 serta 150, dilanjut Nex 2 dengan nama Skydrive," papar Assistant Head of 2W Oversear & Marketing PT Suzuki Indomobil Motor (SIM) Ahmad Fauzi.
Beda halnya di Indonesia, peminat Suzuki Address di Jepang terbilang tinggi. Tercatat pada periode Januari hingga Juni 2018, Suzuki sudah mengekspor 4 ribu lebih Suzuki Address.
"Pertumbuhan Suzuki Address masih pada peringkat pertama yang kami eskpor. Ada 5 negara tujuan ekspornya, pertama Jepang 4.877 unit, kemudian Thailand sebanyak 888 unit, Jerman 720 unit, United Kingdom juga 720 unit, dan Spanyol 526 unit," tambah Fauzi.
Sementara ekspor secara terurai, didominasi oleh Suzuki Satria yang meningkat hingga 424 persen meskipun masih mengusung pengabutan karburator.
ADVERTISEMENT
"Semester satu tahun ini ekspor CKD paling besar itu Suzuki Satria ke Filipina mencapai 15.720 unit padahal periode sebelumnya sebesar 3 ribuan unit. Filipina yang jelas masih menerima produksi motor berkaburator," jelas Fauzi.