Suzuki Beberkan Strategi 2025, Fokus Kurangi Energi dan Emisi Global

4 November 2025 10:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-circle
more-vertical
Suzuki Beberkan Strategi 2025, Fokus Kurangi Energi dan Emisi Global
Suzuki baru saja merilis Technology Strategy 2025 sebagai langkah satu dekade ke depan.
kumparanOTO
Fasilitas pabrik Suzuki di Indonesia. Foto: dok. Suzuki Indomobil Sales
zoom-in-whitePerbesar
Fasilitas pabrik Suzuki di Indonesia. Foto: dok. Suzuki Indomobil Sales
ADVERTISEMENT
Suzuki baru saja merilis Technology Strategy 2025 sebagai langkah satu dekade ke depan. Fokusnya untuk mengurangi penggunaan energi dan dampak lingkungan dengan solusi sederhana yang praktis.
ADVERTISEMENT
Pada bulan Februari lalu, Suzuki mengumumkan rencana manajemen jangka menengah dengan visi 'Team Suzuki as infrastructure mobility closely connected to daily life' serta mengadopsi slogan perusahaan 'By Your Side'.
Adapun, pabrikan asal Jepang ini mengusung prinsip 'Minimizing Energy' dan 'Maximizing Essential Value'. Lewat prinsip tersebut Suzuki akan menawarkan teknologi dengan konsep 'Right x Light Mobile Tech' yang akan memberikan manfaat besar bagi pengguna selama 10 tahun di masa depan.
Untuk menjaga komitmen itu, Suzuki menetapkan filosofi baru bertajuk '3Gen・2Gen' alias (Genba, Genbutsu, Genjitsu, Genri, Gensoku). Intinya, semua keputusan wajib berdasarkan kenyataan di lapangan, fakta, prinsip ilmiah, serta aturan dasar yang konsisten.
Rangka HEARTECT milik Suzuki. Foto: Dok. Suzuki
Bodi kendaraan ringan dan aman
Sebagai langkah pertama, Suzuki terus menyempurnakan rangka HEARTECT agar lebih ringan dengan dipangkas bobotnya. Target awal pengurangannya hingga 100 kilogram dan sejauh ini mereka sukses menekan bobot sampai 80 kilogram, cukup signifikan untuk meminimalkan energi.
ADVERTISEMENT
Sambil memastikan performa, di masa depan Suzuki akan mengoptimalkan seluruh bagian sampai komponen terkecil untuk mencapai keseimbangan yang tepat.
Teknologi ICE dan CNF yang efisien
Sektor daya pacu ikut ditingkatkan, ada sistem hybrid Super Ene-Charge dan mesin anyar dengan pembakaran cepat serta gesekan rendah. Selain itu, terdapat langkah ke arah kendaraan fleksibel berbahan bakar FFV yang segera diperkenalkan di tahun fiskal ini.
Contoh nyatanya sudah terlihat di India sejak bulan Januari lalu melalui motor Gixxer SF 250. Ke depan, beberapa mobil Suzuki juga siap memakai bahan bakar campuran E20 sampai FFV.
Mobil listrik Suzuki e Vitara debut di GIIAS 2025, Rabu (23/7/2025). Foto: Sena Pratama/kumparan
BEV/HEV hemat baterai
Menyoal sisi setrum, pabrikan yang berdiri sejak tahun 1909 ini menyajikan konsep 'Sho-Sho-Kei-Tan-Bi' alias (Lebih Kecil, Lebih Sedikit, Lebih Ringan, Lebih Pendek, Indah). Singkatnya, Suzuki ingin mengembangkan kendaraan listrik dengan baterai mini dan ringan.
ADVERTISEMENT
Misalnya EV kecil, seperti e VITARA teranyar yang jadi model pertama seri ini dan skutik listrik e-ACCESS yang akan meluncur di India. Filosofinya tetap sama, yakni sedikit energi, efisien, sederhana, tapi tetap efektif.
SDV kanan dan desain mudah untuk didaur ulang
Mereka juga menyiapkan Software Defined Vehicle (SDV Right). Artinya, kendaraan hanya dibekali komponen listrik berkinerja tinggi secukupnya sesuai kebutuhan. Tak berlebihan, tapi tetap relevan dengan tren mobil modern, e VITARA adalah salah satu contohnya.
Supaya ramah lingkungan, Suzuki ingin desain mobil yang mudah dibongkar untuk dipakai kembali. Ada proyek 'S Light' yang berfokus pada material ramah daur ulang dengan desain mono-material. Proyek ini akan diperkenalkan bertahap ke dalam produk.
Software Defined Vehicle (SDV Right) milik Suzuki. Foto: Dok. Suzuki
Inisiatif menuju netralitas karbon
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Suzuki ternyata sudah melakukan komitmen netralitas karbon lewat dunia balap. Mereka terjun di ajang Suzuka 8 Hours dengan Team Suzuki CN Challenge.
Motor yang jadi jagoan pakai bahan bakar 100 persen berkelanjutan serta komponen ramah lingkungan (ban, oli, fairing, dan rem). Balapan itu dijadikan laboratorium nyata sebagai pengurangan dampak lingkungan.
Bergeser ke India, Suzuki melangkah lebih jauh dengan bisnis biogas. Mereka membangun pabrik biogas berbahan kotoran sapi bersama United Nations Industrial Development Organization (UNIDO).
Pabrik biogas Suzuki di India. Foto: Dok. Bioenergy
Pabrik tersebut beroperasi secara bertahap mulai tahun ini. Biogas bisa dipakai sebagai bahan bakar CNG yang memegang sekitar 20 persen pasar mobil India. Fasilitas ini berkontribusi dalam mengurangi emisi hingga menciptakan lapangan kerja baru.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya sektor kendaraan dan bahan bakar, Suzuki juga serius membangun Smart Factory, mengandalkan teknologi digital untuk menekan konsumsi energi.
Implementasinya bisa ditengok di Kosai Plant, pabrik pengecatan baru yang beroperasi pada Juni lalu. Hasilnya, konsumsi energi bisa ditekan tanpa mengorbankan kualitas produksi.