news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Tahukah Kamu, Begini Teknik Mengemudi Agar Hemat BBM

9 April 2020 18:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Posisi mengemudi Toyota Corolla Altis Hybrid  Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Posisi mengemudi Toyota Corolla Altis Hybrid Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
ADVERTISEMENT
Teknik mengemudi ECO Driving direkomendasikan buat pengemudi, yang ingin mengejar keiritan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) saat mobil dikendarai. Namun belum semua mengaplikasikannya.
ADVERTISEMENT
Nah berikut ini tips dan trik yang bisa dipraktikkan, seperti yang dijelaskan Aris Indratmojo dari PT Suzuki Indomobil Sales (SIS).

1. Mengatur ritme akselerasi

Modifikasi Suzuki Ignis Rally Look Foto: Bangkit Jaya Putra
Langkah pertama yang dapat dilakukan oleh pengemudi agar konsumsi bahan bakarnya jauh lebih hemat, adalah dengan mengatur ritme akselerasi mobilnya. Hindari menginjak pedal gas secara dalam dan minimalisir penggunaan teknik kickdown pada mobil bertransmisi otomatik.
“Menginjak pedal gas sebaiknya diurut saja secara perlahan, jangan diinjak spontan. Dengan menginjak gas secara diurut perlahan bisa menghemat konsumsi BBM hingga 11 persen,” ujar Aris kepada kumparan.

2. Minimalisir akselerasi dan deselerasi

Gunakan jari kaki ketika ingin menginjak pedal. Foto: dok. Istimewa
Langkah kedua yang bisa dilakukan oleh pengemudi dalam menerapkan teknik mengemudi ECO driving adalah, dengan menghindari menginjak pedal gas dan pedal rem secara spontan. Salah satu cara meminimalisir menginjak pedal secara spontan adalah dengan menjaga jarak dengan mobil di depan.
ADVERTISEMENT
“Saat sedang melaju, sebaiknya gunakan kecepatan yang konstan dan jangan berubah-ubah. Oleh karena itu jaga jarak dengan mobil di depan,” jelas Aris.

3. Manfaatkan penggunaan engine brake

Ilutrasi transmisi mobil matik Foto: Istimewa
Selain meminimalisir akselerasi dan deselerasi, Aris juga menganjurkan untuk memanfaatkan penggunaan teknik engine brake saat melakukan deselerasi. Sebab, dengan menggunakan teknik engine brake, maka akan membantu menghentikan pasokan bahan bakar ke ruang mesin.
Dengan penggunaan teknik engine brake, dikatakan Aris bisa menghemat konsumsi bahan bakar hingga 2 persen.

4. Gunakan AC seperlunya

Pengaturan AC digital di Suzuki XL7 Foto: Bangkit Jaya Putra
Selanjutnya, pengemudi juga disarankan untuk menggunakan AC mobil seperlunya saja. Hindari memasang AC pada suhu yang terlalu dingin. Dengan menyetel suhu AC terlalu dingin, akan membuat kinerja mesin menjadi berat dan berdampak pada bahan bakar yang banyak terbuang.
ADVERTISEMENT
Aris pun merekomendasikan agar menyetel suhu AC di angka 25 derajat celsius saja. Dengan membatasi suhu AC, diyakini oleh Aris bisa menghemat konsumsi bahan bakar hingga 12 persen.
“AC juga kalau terlalu dingin jelas bisa bikin boros, beban AC ke mesin ini memang besar. Makanya dengan memasang suhu AC yang tidak terlalu dingin, akan sangat membantu menghemat bahan bakar,” jelas Aris.

5. Hindari memanaskan mobil terlalu lama

Ilustrasi menyalakan mesin mobil. Foto: Shutter Stock
Selanjutnya, Aris juga menyarankan agar tidak memanaskan mesin mobil terlalu lama. Apalagi, dengan mayoritas mesin mobil saat ini yang sudah menggunakan sistem injeksi, sebenarnya sudah tidak perlu lagi memanaskan mobil.
“ Saat memanaskan mesin mobil, sebaiknya juga jangan lama-lama. 3 menit juga sudah cukup,” beber Aris.
ADVERTISEMENT
Aris juga menjabarkan, saat mobil dipanaskan umumnya akan menghabiskan bahan bakar hingga 160 cc. Oleh karena itu, semakin lama mobil dipanaskan, maka akan membuang bahan bakar lebih banyak.

6. Cek Tekanan Angin Ban

Ilustrasi mengisi tekanan angin pada ban. Foto: dok. Istimewa
Faktor tekanan angin ban dikatakan Aris juga bisa pengaruhi konsumsi bahan bakar. Bila tekanan angin ban tidak sesuai anjuran, akan berpotensi membuat kinerja mesin mobil jadi lebih berat. Beratnya kinerja mesin tersebut, otomatis juga akan berdampak pada kebutuhan asupan bahan bakar yang meningkat.
“Kalau tekanan angin ban berkurang 50 Kpa saja itu bisa meningkatkan konsumsi bahan bakar 2 hingga 4 persen,” ucap Aris.

7. Hindari bawa barang tidak penting

Ilustrasi barang bawaan kepenuhan. Foto: Shutter Stock
Sama seperti tekanan angin ban, bobot mobil yang lebih berat akibat barang bawaan berlebih juga bisa membuat konsumsi bahan bakar menjadi lebih boros. Oleh karena itu, Aris pun menyarankan agar minimalisir membawa barang yang tidak penting di dalam mobil.
ADVERTISEMENT
“Mobil yang bawa beban hingga 100 kg, itu bisa membuat konsumsi bahan bakar meningkat hingga 3 persen,” papar Aris.

8. Hindari jalur macet

com-Google Maps Foto: Shutterstock
Terakhir pencegahan yang bisa dilakukan oleh pengemudi agar konsumsi bahan bakar mobilnya menjadi tidak boros adalah dengan meminimalisir melalui jalur yang macet. Biasakan pantau dahulu situasi arus lalu lintas yang akan dilalui melalui berbagai aplikasi peta.
“Saat kita macet-macetan 1 jam saja, itu konsumsi bahan bakar bisa meningkat sampai 14 persen. Jadi memang cukup besar andilnya,” tutup Aris.
Bila memang situasi arus lalu lintas yang akan dilalui terdapat kemacetan, maka tidak ada salahnya untuk mencari jalan alternatif lain.
***
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!
ADVERTISEMENT