Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.91.0
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo dalam sambutannya di acara ekspor perdana Isuzu Traga, menantang pabrikan otomotif untuk meningkatkan kuota ekspornya.
ADVERTISEMENT
Tak tanggung-tanggung, selama kepemimpinannya yang akan berakhir tahun 2024 nanti, Jokowi menargetkan ekspor mobil hingga 1 juta unit.
"Ekspor otomotif secara utuh kita kurang lebih 300 ribu unit dengan potensi nilai ekspor 8 miliar dolar AS. Saya sampaikan kepada seluruh keluarga besar otomotif, 2024 minimal 1 juta unit harus keluar dari Indonesia," kata Jokowi di Isuzu Karawang Plant, Jawa Barat, Kamis (12/12).
Target nilai transaksinya, diharapkan bisa meningkat tiga kali lipat menjadi 24 miliar dolar AS.
"Jangan sampai impor lebih banyak dari ekspor . Kalau defisit neraca perdagangan diatasi, tarung dengan negara manapun akan siap," lanjutnya.
Mengacu data ekspor Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), total ekspor secara utuh (CBU), dalam tiga tahun belakangan terus bertumbuh.
ADVERTISEMENT
Tahun 2017 misalnya, ada 231.169 unit mobil yang dikapalkan. Setahun kemudian, 264.553 unit mobil diekspor, artinya ada peningkatan 12,6 persen.
Adapun selama periode 10 bulan tahun ini, jumlah ekspornya sudah melebihi total ekspor tahun lalu yang sudah menginjak angka 275.364 unit.
Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, ada peningkatan 28,2 persen.
Sebelumnya Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi optimistis tahun ini angka ekspor CBU bisa mencapai 300 ribu unit.
"Kalau kita enggak bisa naikin sedikit kayak tahun lalu itu sekitar 252 ribu, itu kecil sekali. Kalau ekspor satu juta unit itu baru luar biasa karena ekspor itu mendapatkan devisa masuk," katanya.
Respons Isuzu
Menanggapi ini, Presiden Direktur PT IAMI Ernando Demily juga optimistis target ekspor 1 juta unit bisa tercapai.
ADVERTISEMENT
"Tentunya kita harus optimistis dulu. Kami dari Isuzu percaya bahwa jika dilakukan bersama, tentunya bukan hanya tanggung jawab automaker, tapi juga stake holder juga kemudahan investasi," katanya.
Tambahnya, Isuzu sudah mulai mengejar target ekspor itu dengan menerapkan peningkatan kualitas sumber daya manusianya.
"Kami punya tiga sekolah dalam radius 1 km dari pabrik ini, harapannya lulusan sekolah ini akan terserap di pabrik maupun diler yang tersebar di Indonesia," ujar Demily.