Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Krisis chip atau semikonduktor yang terjadi di dunia nampaknya benar-benar berdampak serius terhadap industri otomotif global. Terbaru, jenama asal Jepang Nissan baru saja mengumumkan langkah strateginya dalam mengantisipasi kelangkaan chip tersebut.
ADVERTISEMENT
Mengutip dari Reuters, Nissan akan menghentikan aktivitas produksinya di fasilitas produksi mereka yang terletak di Kyushu, Jepang Selatan. Penghentian produksi itu direncanakan akan berlangsung selama 3 hari, yakni pada 24-25 Juni dan 28 Juni 2021.
Selain menghentikan aktivitas produksi di Kyushu, Jepang Selatan, Nissan juga akan melakukan sejumlah penyesuaian produksi selama 1 bulan di pabrik mereka yang terletak di Tochigi dan Oppama, Jepang.
"Kekurangan semikonduktor di global telah mempengaruhi pengadaan suku cadang di sektor otomotif. Karena kekurangan tersebut, Nissan menyesuaikan produksi dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk memastikan pemulihan," ucap juru bicara Nissan seperti dikutip dari Reuters.
Tidak hanya fasilitas produksi di Jepang, Nissan dikabarkan juga akan menghentikan aktivitas produksi mereka di fasilitas produksi di Meksiko selama beberapa hari. Sayangnya, untuk hal ini belum ada konfirmasi resmi dari Nissan global atau Nissan Meksiko.
ADVERTISEMENT
Adapun untuk fasilitas produksi Nissan di Kyushu, Jepang, mampu memproduksi 430 ribu hingga 450 ribu kendaraan per tahunnya. Tercatat, beberapa model andalan Nissan diproduksi di pabrik ini, seperti Nissan Serena, Elgrand, Rogue atau X-Trail, Patrol, Pathfinder dan lainnya.
Sementara untuk fasilitas produksi Tochigi, mampu memproduksi 250 ribu kendaraan per tahun dengan model produksi seperti Nissan GT-R, 370Z, dan model-model premium dari Infiniti.
Lalu untuk fasilitas produksi Oppama, memiliki kapasitas produksi hingga 240 ribu kendaraan per tahun. Di sini, Nissan memproduksi beberapa mobil elektrifikasinya, seperti Nissan Leaf, Note, dan Sylphy.
Berdampak ke Indonesia?
Adanya rencana penghentian sementara aktivitas produksi Nissan di beberapa fasilitas produksinya tersebut, tentu menimbulkan pertanyaan terkait distribusi dan persediaan stok unit mobil Nissan di Tanah Air.
ADVERTISEMENT
Sebab untuk di Indonesia, saat ini Nissan sudah tidak lagi memiliki fasilitas produksi dan mengandalkan unit-unit impor. Menanggapi adanya rencana penghentian produksi akibat krisis chip tersebut, Head of Marketing Communication PT Nissan Motor Distributor Indonesia, Julian Olmon, mengatakan pihaknya saat ini masih terus berkomunikasi dengan Nissan global.
“Terkait hal itu, saat ini kami Nissan Indonesia masih dalam tahap komunikasi secara intens dengan Nissan Global,” jelas Julian singkat saat dihubungi kumparan, Senin (24/5/2021).
Karena itu, Julian pun menambahkan dirinya belum bisa berkomentar banyak terkait langkah-langkah antisipasi yang bakal dilakukan Nissan Indonesia. Namun dirinya memastikan, sejauh ini distribusi mobil-mobil Nissan masih sesuai dengan rencana.
“Sampai saat ini, semuanya masih dengan sesuai planning awal,” sambung Julian.
ADVERTISEMENT
Pun ketika disinggung menyoal produksi Nissan Livina yang saat ini diproduksi di pabrik Mitsubishi di Indonesia, Julian mengaku masih belum mengalami kendala.
Dirinya pun berharap situasi krisis chip yang saat ini dialami industri otomotif global bakal segera pulih, sehingga seluruh aktivitas produksi industri otomotif secara global pun akan kembali normal.
***