news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Ternyata Ini Penyebab Truk Gagal Nanjak di Sitinjau Lauik

17 Juni 2021 17:09 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Truk gagal nanjak Sitinjau Lauik.  Foto: dok. Sitinjau Lauik Truck Video
zoom-in-whitePerbesar
Truk gagal nanjak Sitinjau Lauik. Foto: dok. Sitinjau Lauik Truck Video
ADVERTISEMENT
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengungkap penyebab kendaraan besar, seperti bus maupun truk gagal mendaki di tikungan sekaligus tanjakan Sitinjau Lauik di Sumatera Barat, yang punya kemiringan jalan (slope) hingga 45 derajat.
ADVERTISEMENT
Tak melulu karena kekurangan torsi dan tenaga, hingga akhirnya truk tak kuat menanjak. Melainkan menurut hasil investigasi dari Senior Investigator KNKT Achmad Wildan, karena spesifikasi dimensi dan penggerak truk maupun bus yang tak cocok melewatinya.
"Kebanyakan yang lewat itu bus atau truk sumbu tiga tapi yang penggeraknya tunggal. Pada jenis truk ini, roda penggeraknya hanya sumbu dua yang di tengah, sumbu satu dan belakangnya diam," papar Wildan dalam diskusi Isuzu Peduli Keselamatan secara virtual, Kamis (17/6).
Kemudian diperparah oleh dimensi kargo yang makin memanjang alias over dimension. Akibatnya membuat panjang julur belakang atau rear overhang semakin panjang.
Oleh karena itu jenis kendaraan tersebut berpotensi besar tersangkut di tengah-tengah tanjakan yang menikung. Jadi meskipun pengemudi terus mencoba akselerasi, tetap tidak akan bisa karena roda penggeraknya kehilangan traksi.
ADVERTISEMENT
"Ketika menaiki tikungan ini yang nempel ke aspal justru sumbu satu dan tiga tidak bergerak, sementara roda penggeraknya menggantung, makanya hanya berputar di tempat tidak menanjak," lanjutnya.
Untuk itu Wildan berpesan kepada perusahaan jasa ekspedisi, logistik, maupun transportasi, untuk tidak hanya mengutamakan kapasitas angkut dan kemampuan efisiensi bahan bakar. Tapi juga memastikan kendaraan yang digunakan menyesuaikan medan jalan yang akan ditempuh.
"Pentingnya memahami lintasan yang akan dilalui, kira-kira mampu nggak, sesuai nggak. Kalau nggak bisa bahaya, yang ada kendaraan kesulitan melewati jalan yang seperti ini (Sitinjau Lauik)," imbuhnya.
Sebagai rekomendasi, apabila rute yang dilalui kebanyakan tanjakan curam yang dibarengi jalan menikung seperti di Sitinjau Lauik, baiknya pilih kendaraan yang sistem penggeraknya ganda. Kemudian tentukan dimensinya yang tidak begitu panjang supaya tak mudah tersangkut.
ADVERTISEMENT
"Lebih aman gunakan sumbu 3 tapi berpenggerak ganda, atau truk engkel dan engkel ganda, kalau tronton banci (istilah truk tronton cuma satu sumbu penggerak) ketika ketemu tanjakan itu tentunya akan bermasalah," katanya.