Tesla Kirim Proposal Investasi ke Pemerintah Indonesia, Siap Bangun Pabrik?

4 Februari 2021 17:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pembangunan pabrik gigafactory Tesla di Jerman, yang berpotensi mengganggu ular tidur. Foto: Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Pembangunan pabrik gigafactory Tesla di Jerman, yang berpotensi mengganggu ular tidur. Foto: Reuters
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Rencana investasi merek mobil listrik asal Amerika Serikat, Tesla, dalam pembangunan pabrik baterainya di Indonesia mulai menunjukkan tren yang positif.
ADVERTISEMENT
Juru bicara Menko Kemaritiman dan Investasi, Jodi Mahardi, mengatakan saat ini progres perkembangan tersebut sudah dalam tahapan penyerahan proposal dari Tesla ke pemerintah.
“Betul, kami selalu berkomunikasi dengan mereka, dan terakhir mereka (Tesla) juga sudah kirim proposalnya ke kami,” jelas Jodi kepada kumparan, Kamis (4/2).
Sayangnya, saat ditanya lebih rinci mengenai besaran investasi yang akan ditanamkan Tesla di Indonesia, Jodi tidak bisa mengungkapkannya. Hal itu karena berkaitan dengan penandatanganan non-disclosured agreement (NDA).
“Untuk itu (detailnya), saya tidak bisa disclosed dulu sampai selesainya negosiasi, karena kami terikat NDA yang sudah ditandatangani,” beber Jodi.
Tampilan bdepanmobil listrik Tesla Model 3. Foto: dok. Istimewa
Selain penyerahan proposal serta penandatanganan non-disclosured agreement, Tesla pun direncanakan akan segera mengirim perwakilannya ke Indonesia. Hal itu untuk melakukan pembicaraan tahap selanjutnya serta mengecek berbagai kesiapan.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, dikarenakan situasi pandemi serta beberapa larangan terbang di Amerika Serikat dan Indonesia, membuat jadwal kedatangan perwakilan Tesla yang direncanakan pada Januari lalu, terpaksa harus diundur.
“Hanya ada kendala di situasi pandemi saja, karena saat ini kan orang Amerika Serikat masih sulit keluar negeri,” ucap Penasihat khusus Bidang Kebijakan Inovasi dan Daya Saing Industri Kemenko Marves, Prof Satryo Soemantri Brodjonegoro, kepada kumparan, Kamis (4/2).
Pun dengan Indonesia yang saat ini masih melarang kedatangan warga negara asing akibat tingginya angka positif COVID-19 di Tanah Air.
Elon Musk bos Tesla. Foto: dok. Businessinsider

Tertarik dengan stok biji nikel yang berlimpah

Sebelumnya, Kemenko Marves memang menginformasikan bahwa merek mobil listrik asal Amerika Serikat, Tesla, akan membangun pabrik baterai untuk mobil listriknya di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Ketertarikan Tesla tersebut, tidak lain dikarenakan melimpahnya stok biji nikel di Indonesia. Adapun biji nikel sendiri, merupakan bahan baku utama untuk pembuatan baterai mobil listrik.
Kala itu, pemerintah melalui Kemenko Marves merespons positif ketertarikan Tesla tersebut, dengan menawarkan Kawasan Industri Terpadu (KIT) di Kabupaten Batang, Jawa Tengah.
“Memang ada rencana, tapi masih rencana awal, dan lokasi (Batang) juga masih bersifat tentatif,” kata Prof Satryo kala itu.
Lantas, akankah benar Tesla jadi membangun pabrik baterai mobil listriknya di Indonesia? Menarik untuk dinantikan.
***