OTOHITZ Test Drive

Test Drive Wuling Confero S ACT: Mobil Manual Rasa Matik

29 Februari 2020 7:44 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
]Wuling Confero S ACT Foto: Resnu Andika/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
]Wuling Confero S ACT Foto: Resnu Andika/kumparan
Wuling belum lama ini kembali mencoba peruntungannya dengan menghadirkan inovasi baru pada produknya. Ya, sebuah Low MPV bertransmisi manual tapi tanpa pedal kopling.
Wuling menyebutnya sebagai Wuling Confero S ACT, singkatan dari Automatic Clutch Transmission. Ya mudahnya kopling yang diotomatiskan, sehingga untuk berganti gigi tak perlu lagi memainkan pedal paling kiri. Pabrikan menamainya sebagai kopling pintar berbentuk modul.
]Wuling Confero S ACT Foto: Resnu Andika/kumparan
Mobil ini terbilang unik dan baru. Bahkan boleh dikatakan belum ada kendaraan serupa di Indonesia yang menerapkan sistem transmisi ini.
kumparan pun penasaran seperti apa rasanya. Sebab di otak kami, stigmanya adalah layaknya mengendarai motor bebek semi manual, tinggal kurangi kecepatan baru pindah gigi. Tapi sama kah hal tersebut pada Wuling Confero S ACT ini?
]Wuling Confero S ACT tampak belakang Foto: Resnu Andika/kumparan
Cara pengoperasian
Oke untuk bentuk transmisi memang layaknya mobil manual biasa. Tapi buatan Wuling ini punya 6-percepatan, gigi mundur berada di titik yang biasanya gigi 1 berada.
Untuk menyalakannya pertama kali, ini seperti mobil matik, pedal rem harus diinjak dulu supaya memaksimalkan keamanan. Nah untuk memasukkan gigi 1 pun sama harus injak rem dulu, kemudian lepas pedal perlahan baru mobil melaju.
]Wuling Confero S ACT Foto: Resnu Andika/kumparan
Selanjutnya untuk berpindah gigi bisa sambil menurunkan gas atau tetap menginjaknya. Karena ketika berpindah gigi, pergerakan tuas transmisi saat pada posisi netral, kopling langsung memutus distribusi tenaga.
Ya mirip-mirip sih dengan motor bebek, maka tak ayal Wuling Confero S ACT ini disebut 'mobil bebek' karena pengoperasian transmisinya itu.
Apa yang terjadi pada putaran mesin tinggi?
]Wuling Confero S ACT Foto: Resnu Andika/kumparan
Menariknya saat gas dipacu dalam, kopling langsung memutus arus tenaga pada putaran mesin yang dianggap tinggi. Jadinya saat gas diinjak (tanpa ganti gigi), mesin akan ngeden dan kecepatan tidak bertambah.
Pada saat bersamaan akan muncul notifikasi di layar multi information display (MID) berupa perintah untuk menaikkan gigi.
Sebaliknya, saat berakselerasi pada kecepatan rendah tapi dalam posisi gigi tinggi, mobil akan endut-endutan karena rasio gigi yang kurang mampu mengejar torsi. Lalu muncul juga perintah buat menurunkan gigi.
Rasio gigi rendah bikin tangan kiri aktif
Ya memang dengan julukan mobil manual yang diotomatiskan ini tidak semerta-merta menjadikannya sebuah mobil matik sesungguhnya. Tepatnya sih semi matik atau semi manual.
Dashboard Wuling Confero S ACT Foto: Resnu Andika/kumparan
Sebab kami menilai rasio giginya yang rendah. Utamanya gigi 1, akselerasinya begitu cepat, jarum takometer pun ikutan gesit berada di angka 2.500 rpm, sehingga memaksa siapa pun pengemudinya untuk mengganti gigi.
Tak jarang untuk memulai laju kami langsung mengaktifkan gigi dua dan sedikit menginjak pedal gas supaya tenaga dan torsi bisa tercapai.
Aktifkan gigi mundur
Selanjutnya untuk mundur, ada mekanisme khusus supaya tidak kecele memasukkan giginya. Maklum, posisi gigi R (Reverse) bersebelahan dengan gigi 1.
Cara mengoperasikan gigi mundur Wuling Confero S ACT Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO
Caranya adalah dengan menarik ring ke atas yang ada pada leher transmisi, lalu geser ke R. Seketika lampu mundur menyala dan kamera belakang ikut menampilkan visibilitas ke belakang.
Sayangnya garis bantu parkirnya tak seperti kepunyaan Cortez. Pada Wuling Confero S ACT ini garisnya diam. Tapi bukan masalah besar, ada kamera dan sensor parkir saja sudah cukup.
Plus
Minus
Ruang kaki pada Wuling Confero S ACT Foto: Resnu Andika/kumparan
Interior Wuling Confero S ACT Foto: Resnu Andika/kumparan
Interior Wuling Confero S ACT Foto: Resnu Andika/kumparan
]Wuling Confero S ACT Foto: Resnu Andika/kumparan
OTOHITZ Test Drive Foto: Resnu Andika/kumparan
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten