Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Bertepatan dengan Hari Bumi, PT Toyota-Astra Motor (TAM) secara resmi merilis Toyota C-HR Hybrid di The MAJ Senayan, Jakarta, Senin (22/4). Ini menjadi produk hybrid ketiga pabrikan asal Jepang itu di Indonesia setelah Prius dan Camry 2012.
ADVERTISEMENT
Toyota C-HR Hybrid memang telah diperkenalkan sejak Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2917 lalu. Untuk pasar Indonesia, C-HR Hybrid menggunakan mesin seri 2ZR-FXE berkapasitas 1,8 liter yang dikombinasikan dengan Hybrid Synergy Drive dan dikawinkan dengan transmisi otomatik 7-percepatan.
Di atas kertas, motor listrik-nya mampu memproduksi 36 dk dan mesin konvensionalnya menawarkan 98 dk. Secara power, tenaganya memang lebih kecil dibandingkan Toyota C-HR versi mesin 2ZR-FBE yang menawarkan 139 dk.
Tapi, meski power mesin berkurang, Toyota C-HR Hybrid ini menjanjikan konsumsi BBM yang lebih irit. Berdasarkan klaim Toyota, C-HR Hybrid lebih irit 62 persen dan emisinya lebih rendah 60 persen.
“Selain melakukan improvement, Toyota C-HR juga mendapat warna baru, yakni Radiant Green,” ucap Direktur Pemasaran TAM, Anton Jimmi Suwandy.
ADVERTISEMENT
Secara umum tak ada perbedaan yang cukup signfikan antara C-HR konvensional dan hybrid. Yang cukup signifikan adalah pengurangan beberapa fitur dari C-HR versi mesin konvensional dengan hybrid.
Ya, pada Toyota C-HR Hybrid tidak mendapat fitur keselamatan aktif, meliputi Blind Spot Monitoring System, Rear Cross Traffic Alert.
Di luar itu, Toyota C-HR Hybrid punya 7 buah SRS Airbag, Vehicle Stability Vehicle (VSC), Hill Start Assist (HSA), Traction Control, dan rem ABS + EBD + BA.
Dengan harga yang lebih mahal Rp 31 juta dibandingkan varian mesin konvensional, Toyota berharap C-HR Hybrid ini bisa terjual sebanyak 40 unit per bulan.