Toyota Gandeng Panasonic untuk Produksi Baterai Mobil Listrik Murah

20 Juli 2021 12:55 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Logo mobil listrik Toyota. Foto: Auto Express
zoom-in-whitePerbesar
Logo mobil listrik Toyota. Foto: Auto Express
ADVERTISEMENT
Perusahaan patungan milik Toyota dan Panasonic, Prime Planet Energy & Solutions (PPES) akan mulai memasarkan baterai mobil listrik. Diklaim lebih murah hingga 50 persen, produk garapan mereka akan meluncur pada 2022.
ADVERTISEMENT
Perusahaan patungan itu, sebagaimana mengutip insideevs, memang dibuat untuk menyiapkan ekosistem teknologi kendaraan listrik dengan harga yang kompetitif. Lewat ini pula, kedua perusahaan Jepang ini siap berkompetisi dengan produk-produk elektrifikasi garapan Korea Selatan dan China di pasar global.
"Ini adalah dunia yang kompetitif, ada tingkat harga tertentu yang diperlukan agar EV dapat menyebar. Jika kami tidak memenuhi itu, kami tidak akan menjualnya,” ucap pemimpin perusahaan PPES, Hiroaki Koda.
Ilustrasi baterai kendaraan listrik. foto: Charged Evs
Mereduksi harga baterai hingga 50 persen bukanlah target utama PPES. Mereka mematok bahwa harga mereka akan lebih rendah 65-75 persen pada 2025. Sehingga semakin murah harga baterai, konsumen akan mendapatkan produk dengan harga yang lebih kompetitif.
Adapun, baterai garapan PPES ini menggunakan alokasi dana sebesar 60 persen untuk bahan baku lithium dan kobalt, serta 40 persen untuk pengembangan, produksi, dan investasi. Produk baterai mereka nantinya akan diserap produk-produk dengan teknologi hybrid dan listrik murni.
ADVERTISEMENT

Tambah kapasitas

Ilustrasi baterai kendaraan listrik. foto: Charged Evs
PPES juga telah menambah jalur produksi di fasilitas Himeji, Jepang, dengan kapasitas 80 ribu baterai per tahun untuk memenuhi kebutuhan produksi mobil listrik.
Sementara untuk mengamankan kebutuhan baterai mobil hybrid, Panasonic dan Toyota juga mengucurkan investasi baru untuk menambah kapasitas. Di Dailan, China, dua perusahaan sepakat untuk meningkatkan kapasitasnya menjadi 400.000 per tahun.
Tak ketinggalan, fasilitas produksi kedua yang berada di Pulau Shikoku, Jepang, kapasitasnya akan ditambah hingga 500.000 per tahun mulai 2022.