Toyota Siap Bikin SUV dan MPV Listrik untuk Indonesia

Toyota. (Foto: Reuters/Arnd Wiegmann)

Draft Peraturan Presiden yang akan mengatur penerapan kendaraan listrik di Tanah Air tinggal menunggu finalisasi. Sejumlah pabrikan kendaraan pun mulai berbenah menantikan regulasi baru itu terbit untuk menentukan kendaraan yang pas dijual di Indonesia.

Salah satunya pabrik Toyota Motor Mnufacturing Indonesia (TMMIN) yang siap memproduksi mobil listrik seperti dijelaskan Presiden Direktur PT TMMIN Warih Andang Tjahjono.

"Lima tahun harus siaplah, harus cepet-cepet, enggak ada waktu" ujar Warih saat ditemui usai penerimaan penghargaan Primaniyarta di ICE BSD, Tangerang, Rabu (24/10).

Bicara mengenai model apa yang akan disiapkan, Warih menjelaskan akan tergantung kepada kebutuhan masyarakat Indonesia. Menurutnya pilihan berada di tangan konsumen, sehingga bukan hal sulit baginya untuk memproduksi model sesuai keinginan konsumen.

Kunjungan Presdir TMMIN ke kumparan (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)

"Mobil listrik itu yang menentukan konsumen, jadi bagi industri tinggal siapin model apa yang paling reasonable, karena komponennya sama kok paling beda besar kecil dayanya. Kalau tanpa infrastruktur mobil hybrid jadi pilihan, punya uang sedikit ya plug-in hybrid, kalau punya uang banyak mobil pakai baterai atau fuel cell boleh, intinya kalau nanti ada 100 ribu konsumen mau mobil ini kami akan buat," papar Warih.

Sementara itu Warih juga menekankan akan menawarkan mobil hybrid dan plug-in hybrid di Indonesia.

"Kami punya datanya di Global Market Research bahwa sampai 2040-2050 itu yang paling dominan hybrid dan plug-in hybrid walaupun ada baterai dan fuel cell, karena sebenarnya tahun 2025-2030 Toyota dan pabrikan lain semua line-up (segmen mobil) punya modelnya karena pasti akan berubah ke situ (mobil listrik)," tambahnya.

Toyota RAV4 Hybrid (Foto: dok. Toyota UK)

Terakhir untuk memperjelas model yang akan disiapkan di Indonesia, Warih mengakui akan membuat mobil listrik baru ketimbang memproduksi mobil listrik Toyota yang sudah ada sebelumnya.

"Model baru lah masa existing product, kalau saya maunya (produksi) SUV sama MPV, saya prediksi 4 sampai 5 tahun ke depan konsumen suka itu makanya kami buat itu," tutup Warih.