Toyota soal Insentif Mobil Hybrid 3 Persen: Animo Pembelian Akan Lebih Tinggi

20 Desember 2024 9:00 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Toyota Yaris Cross Hybrid di GJAW 2024. Foto: Fitra Andrianto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Toyota Yaris Cross Hybrid di GJAW 2024. Foto: Fitra Andrianto/kumparan
ADVERTISEMENT
Pengumuman insentif berupa potongan Pajak Penjualan Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP) untuk mobil hybrid sebesar 3 persen ramai ditanggapi sejumlah pabrikan di Indonesia. Tak terkecuali Toyota.
ADVERTISEMENT
Raksasa produsen kendaraan asal Jepang itu mengapresiasi langkah pemerintah untuk mendukung industri otomotif dalam negeri, terutama mobil ramah lingkungan seperti hibrida. Toyota pun turut berkomentar soal besaran potongan yang diberikan.
"Disebut cukup apa tidak, saya rasa memang pasti ada potensi untuk lebih (besar) karena ini kan baru PPnBM. Tetapi kami tetap bersyukur karena ini bersamaan dengan pajak naik dan sebagainya," buka Direktur Pemasaran PT Toyota-Astra Motor (TAM), Anton Jimmi Suwandy ditemui di Jakarta pekan ini.
Namun jelasnya, Anton meyakini stimulus tersebut akan mampu mendorong animo masyarakat lebih tinggi untuk membeli mobil hybrid mulai tahun depan yang saat ini penerimaannya disebut sudah cukup baik.
Produksi perdana all new Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid. Foto: Dok. Istimewa
"Kalau dilihat dari diskusi dengan diler dan konsumen, pasti ini akan membuat animo masyarakat membeli mobil hybrid semakin tinggi. Sekarang sudah, tapi ini akan menjadi motivasi lebih untuk konsumen," paparnya.
ADVERTISEMENT
Senada dengan Anton, Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Bob Azam berharap bantuan keringanan tersebut tak hanya fokus untuk konsumen, melainkan juga kepada seluruh pelaku industri yang memproduksi mobil hybrid.
"Di dunia ini tidak ada yang ideal. Tapi kita hargai, ini merupakan perhatian pemerintah untuk mempercepat terbentuknya ekosistem kendaraan berbasis baterai di Indonesia," kata Bob ditemui di tempat yang sama.
Dirinya juga tak menampik besaran insentif yang akan diberikan dapat ditingkatkan lagi seiring berjalannya waktu, agar investasi di industri bisa datang lebih ramai. Namun sebagai awal, Bob menilai kebijakan ini mampu mempercepat transisi ke elektrifikasi.
"Kami sih berharap dengan adanya insentif ini semakin cepat lagi terbentuk ekosistemnya karena sekarang sudah 10 persen (pangsa pasar mobil elektrifikasi), hybrid 6 persen dan BEV 4 persen. Biasanya kalau sudah 30 persen akan mulai terbentuk (wujud ekosistem)," terangnya.
ADVERTISEMENT
***