Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Tren kenaikan segmen SUV di Indonesia, tak hanya melanda pasar mobil baru tapi juga di mobil bekasnya. Bahkan tren ini diperkirakan bisa terus berlanjut, kemungkinan sampai 2020.
ADVERTISEMENT
“Saya melihat sejauh ini pasar SUV masih akan laris sampai di 2020, bahkan di negara-negara lain,” kata Eric Cheng, Co-Founder dan CEO Carsome, usai peluncuran kerja sama Carsome dan JBA di Plaza Sentral, Sudirman, Jakarta Pusat, Selasa (17/12).
Cheng juga menyebut, di perusahaannya sendiri, setidaknya ada lebih dari setengah penjualan mobil bekas SUV terjual di platform Carsome, disusul model sedan.
“Di platform kami SUV sekitar lebih dari 50 persen sedangkan selebihnya sedan dan lain-lain,” ujar Cheng.
Fakta data yang diungkapkan Carsome nampaknya berbanding terbalik dengan yang ada di pasar Indonesia, khususnya di mobil bekas. Beberapa pebisnis lokal mengungkapkan, penjualan paling banyak masih ditempati oleh segmen MPV.
Menyoal target penjualan mobil bekas pada tahun 2020, Cheng mengungkapkan mematok angka 50.000 unit. Saat ini Carsome baru menguasai 1 persen market share penjualan mobil bekas di Indonesia, sehingga masih banyak peluang untuk berekspansi.
ADVERTISEMENT
Untuk itu Carsome bekerja sama dengan perusahaan lelang, JBA BidWin Auction, yang saat ini sudah memiliki lebih dari 18 cabang, hub, dan pool di berbagai kota di Indonesia. JBA sendiri merupakan anak perusahaan jasa transportasi dan logistik, PT Adi Sarana Armada Tbk.
Indonesia dengan populasi peringkat 3 dunia dinilai masih menjadi pasar potensial produk otomotif di tahun 2020, khususnya mobil bekas. Sebanyak 4 juta mobil bekas terjual di Asia Tenggara tahun lalu, sekitar 1 juta di antaranya ada di Indonesia.
Mobil Hybrid dan Listrik
Menyoal potensi pasar mobil hybrid bekas, di kesempatan yang sama, Syahrol, General Manager Carsome Indonesia, mengatakan saat ini masih terbilang kecil peluangnya dibanding Malaysia. Namun pihaknya sedang menyiapkan standar inspeksi mobil hybrid dan listrik bekas di Tanah Air.
ADVERTISEMENT
"Untuk di Malaysia pasar mobil listrik dan hybrid sudah berjalan dan cukup besar, tapi kalau di sini masih terbilang baru. Jadi kami baru akan menjajaki ke arah sana karena mobil listrik perlu pemeriksaan khusus yang berbeda dari mobil konvensional,” ujarnya.