Usai PO Efisiensi, PO Sumber Alam Akan Uji Coba Bus Listrik AKAP Jakarta-Jogja

5 Mei 2025 7:00 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bus listrik Higer yang diuji coba PO Efisiensi dan Kalista. Foto: Kalista
zoom-in-whitePerbesar
Bus listrik Higer yang diuji coba PO Efisiensi dan Kalista. Foto: Kalista
ADVERTISEMENT
Kalista dan PO Efisiensi sukses melakoni uji bus listrik dengan jalur Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) rute Yogyakarta-Cilacap selama satu bulan lalu.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya pada pertengahan Mei sampai Juni, Kalista bekerja sama dengan PO Sumber Alam dengan rute yang lebih jauh yakni Jakarta-Yogyakarta. Bila rute uji coba pertama hanya sekitar 200 km kali ini menjadi 540 km.
Direktur Utama PT Sumber Alam Ekspres Anthony Steven menjelaskan, ketertarikannya melakukan uji coba bus listrik berawal dari kekhawatiran dari kualitas kendaraan listrik, khususnya untuk sektor transportasi.
“Bus listrik atau kendaran listrik itu kan terutama kita pasti punya kekhawatirannya. Baterainya gimana? Lalu, spare part dan perlengkapannya lah, semua infrastrukturnya,” buka Anthony di Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (2/5/2025).
Menurutnya, keseriusan Kalista dalam melakukan uji coba ini bukan hanya untuk jualan tapi juga berani dan mau menciptakan ekosistem untuk bus listrik.
Bus Sumber Alam. Foto: dok. Sumber Alam
“Jadi, saya berpikir kalau ekosistemnya siap dan kita memang mau sama-sama support, maka kenapa gak berani (uji coba bus listrik) gitu. Apalagi dukungannya kan cukup sportif ya,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Nantinya, saat uji coba Kalista akan menyiapkan lokasi pengisian daya khusus untuk keberlangsungan selama percobaan bus listrik tersebut.
Business Consultant Kalista, Hardiansyah Pratama mengatakan segala persiapan untuk uji coba nantinya akan disiapkan dan disesuaikan dengan jalur yang akan dilalui.
“Kalista ini kan adalah perusahaan fleet as a service yang menyiapkan enggak hanya bus, tapi kita menyiapkan ekosistemnya. Jadi, ketika kita mau mencoba trayek terjauh yang saat ini, kita akan sesuaikan dengan trayek sesuai dengan bus solar,” ujar Hardiansyah di acara yang sama.
Sehingga, pemilihan rute ini akan jadi menarik karena tidak melalui jalur utara melainkan tetap menggunakan rute utama yang biasa dilalui oleh bus Sumber Alam.
“Jadi nanti rutenya, Jakarta ke Jogja via Aji Barang. Jadi, kita enggak full toll, tapi keluar di Tol Pejagan. Jadi, kita ingin mencoba membuktikan bisnis prosesnya tidak kita ubah, hanya busnya yang kita ubah dan kita menyiapkan infrastruktur yang dibutuhkan,” tegasnya.
Uji coba bus listrik Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) antara Kalista dan PO Efisiensi. Foto: Dok. Efisiensi
Bila mengacu pada total jarak dengan spesifikasi bus Hardiansyah bilang itu tidak cukup. Karena bus yang digunakan spesifikasinya hanya mampu menjelajah sekitar 400 km sekali dicas.
ADVERTISEMENT
Nantinya unit bus listrik yang digunakan dalam uji coba ini adalah unit coach bus 12-meter dengan kapasitas baterai 303 kWh dan kapasitas penumpang sebanyak 41 penumpang.
“Dari Jakarta ke Jogja, ternyata kalau sekali dicas enggak sampai. Lalu apa yang kita lakukan? Ternyata Pak Anthony punya servis makan (saat perjalanan) kira-kira 30 sampai 40 menit jadi Kita siapkan SPKLU di situ,” ujarnya.
“Jadi, penumpangnya makan, busnya makan juga, busnya dicas. Seberapa pun dapatnya, menurut hitungan kalkulasi kami sampai di angka 90 persen dan itu nanti lanjut sampai ke Jogja. Di Jogja pun, nanti kami siapkan juga SPKLU untuk perjalanan dari Jogja menuju Jakarta di Aji Barang,” lanjutnya.
Nantinya, akan ada 3 titik pengisian daya yaitu du Rumah Makan Cikamurang, di Pool Sumber Alam, Serta di rumah makan rekanan Sumber Alam di Aji Barang. Kapasitasnya sebesar 150 kW hingga 200 kW.
Uji coba bus listrik Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) antara Kalista dan PO Efisiensi. Foto: Dok. Efisiensi
Sementara di Jakarta, Kalista sudah memiliki beberapa lokasi pengisian daya yang sudah disiapkan dan merupakan bagian dari ekosistem elektrifikasi Kalista.
ADVERTISEMENT
“Meski mahal untuk membuat SPKLU, itu bagian dari cara kami untuk masuk ke ekosistem bus AKAP,” katanya.
“Dan bus yang kita gunakan identik dengan yang sebelumnya kita gunakan jadi tidak ada ubahan apa pun. Karena sebagai pembuktian kali ini dengan jarak yang lebih jauh dan masalah jalan yang berbeda,” sambungnya.
Hardiansyah mengungkapkan rute jalan yang akan dilalui nanti akan didominasi dengan tanjakan dan turunan. Sehingga akan diuji juga dari sisi regenerative braking.
*****
kumparan New Energy Vehicle Summit 2025 akan digelar pada Selasa, 6 Mei 2025, di MGP Space, SCBD Park.
Forum diskusi ini menghadirkan para pemangku kepentingan, termasuk pemimpin industri, profesional, dan perwakilan pemerintah, untuk berdiskusi serta berbagi wawasan mengenai masa depan industri otomotif berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
Daftar sekarang di: kum.pr/nev2025.