Viral Bus Transjakarta Mandek di Tengah Rel Kereta, Ada Pengaruh Listrik Statis?

6 Juni 2021 6:28 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bus transjakarta. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Bus transjakarta. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Viral di media sosial video bus Transjakarta mandek di tengah perlintasan kereta. Menegangkannya lagi, sirine tanda kereta mau lewat berbunyi, dan pintu perlintasan sudah tertutup.
ADVERTISEMENT
Di dalam video yang diunggah @hilmi.abdulah1 dan @merekamjakarta, penumpang berhamburan turun dari bus tersebut. Beruntung, tak terjadi kecelakaan apa-apa. Lokasi kejadian berada di perlintasan rel kereta api Halimun, Jakarta Pusat.
PT Transjakarta mengkonfirmasi peristiwa itu terjadi pada Senin (31/5). Bus yang mengalami gangguan merupakan armada bus operator Mayasari Bakti dengan nomor body MYS 18194 rute Manggarai – Blok M (6M).
Direktur Utama PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) Sardjono Jhony Tjitrokusumo menyebut, insiden tersebut dipastikan bukan karena adanya kerusakan pada bus.
Transjakarta melalui tim operasional dan tim teknik akan melakukan investigasi lebih lanjut. Penyebab kejadian saat ini tengah diselidiki oleh pihak terkait.

Ada pengaruh listrik statis?

Menanggapi hal tersebut, peneliti dari Pusat Penelitian Tenaga Listrik dan Mekatronik LIPI Arifin Nur, tak menutup kemungkinan ada faktor listrik statis, pada kasus tersebut.
ADVERTISEMENT
Namun ini tergantung dari spesifikasi bus, apakah bermesin CNG, diesel konvensional atau diesel common rail.
"Jika bermesin diesel konvensional kemungkinan besar terjadi karena faktor human error, tetapi jika bermesin CNG atau diesel commonrail ada kemungkinan faktor ECU mesin yang terkena imbas elektro statis," ucapnya kepada kumparan, Kamis (3/6).

Lalu apa itu listrik statis?

Sederhananya, kata Arifin, ketika ada dua aliran listrik sejajar dengan muatan elektron yang bergerak pada pengantar tersebut, otomatis benda yang berada di antaranya terkena imbas elektromagnetik.
Nah dua aliran listrik sejajar pada lintasan kereta ini, adalah rel kereta sendiri dan kabel yang ada di atasnya. Dan kendaraan bermotor yang melintas berada di tengahnya.
Paling pintu perlintasan kereta manual Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Gesekan roda kereta dan rel akan menimbulkan medan elektrostatik --listrik yang ditimbulkan akibat pergeseran dua benda. Apalagi dalam sistem kereta listrik, rel kereta berfungsi sebagai pengantar masa (ground), yang tegangan positifnya diambil dari pantograf di atas kereta.
ADVERTISEMENT
"Jika kendaraan yang berada di antaranya menggunakan sistem elektrik arus lemah seperti ECU, kemungkinan besar akan terpengaruh, karena sistem kerja ECU bekerja pada tegangan tegangan rendah antara 5-9 VDC," tuturnya.
Karena itu, kata Arifin, sistem commuterline di negara maju jalur rel berada di atas. Selain mengurangi perlintasan dan hambatan akibat kendaraan, juga aspek keamanan terhadap mesin kendaraan dan human error (panik).